MUI Kabupaten Bekasi Gagas Ponpes dan Pendidikan Formal untuk Warga Binaan Lapas Cikarang

Prof. KH. Mahmud berdialog bersama Pihak Lapas Cikarang dan pengurus Pesantren di lingkungan Lapas.

SERGAP.CO.ID

BEKASI, || Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi menggagas program kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cikarang berupa pendirian pondok pesantren dan penyelenggaraan pendidikan formal bagi warga binaan, sebagai upaya meningkatkan pembinaan spiritual dan memberikan akses pendidikan setara bagi narapidana, termasuk yang masih berusia di bawah umur.

Bacaan Lainnya

Ketua MUI Kabupaten Bekasi, Prof. KH. Mahmud, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Kepala Lapas Cikarang terkait pendirian pondok pesantren (ponpes) di dalam lingkungan Lapas, dan menyatakan kesiapannya untuk menjadi penanggung jawab program tersebut.

“Kami sudah bicara dengan Kepala Lapas untuk program pendirian Ponpes di dalam lingkungan Lapas. Nantinya saya sebagai Ketua MUI Kabupaten Bekasi sebagai penanggung jawab,” ujar Mahmud di kantor MUI, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, Selasa (15/04/2025).

Ia menjelaskan bahwa kegiatan keagamaan di lingkungan Lapas sebenarnya telah berjalan, namun belum memiliki legalitas resmi dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bekasi. Legalitas tersebut dinilai penting agar proses pendidikan lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Mahmud menyatakan keprihatinannya terhadap banyaknya warga binaan yang masih berusia di bawah umur. Menurutnya, mereka tetap memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak meski sedang menjalani masa hukuman.

“Saya berharap melalui pendidikan keagamaan dan pendidikan formal di Lapas ini, mereka bisa kembali ke masyarakat dengan pendidikan yang baik, sehingga nanti bisa kembali diterima dengan baik di lingkungannya,” jelasnya.

Sebagai bagian dari program tersebut, MUI Kabupaten Bekasi juga akan memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan formal setara SMP dan SMA melalui sistem Paket B dan Paket C secara gratis, tanpa membebani pihak Lapas maupun warga binaan.

“Semuanya gratis. Jadi pihak Lapas tidak perlu memikirkan soal biaya,” ungkap Mahmud.

Dalam waktu dekat, MUI Kabupaten Bekasi bersama Lapas Cikarang akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebagai bentuk komitmen bersama terhadap program ini.

Dengan adanya program ini, MUI Kabupaten Bekasi berharap warga binaan tidak hanya mendapatkan pembinaan spiritual, tetapi juga bekal pendidikan formal yang memadai sebagai modal untuk membangun kembali kehidupan mereka di tengah masyarakat. Kolaborasi antara MUI dan Lapas Cikarang ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih humanis, inklusif, dan berorientasi pada reintegrasi sosial.

Sumber: Diskominfosantik Kabupaten Bekasi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *