KUPANG, || Anggota DPD RI Abraham Paul Liyanto menggelar audiensi dengan Wali Kota Kupang dan jajarannya di Ruang Garuda, Kantor Wali Kota Kupang, Senin (17/3).
Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatannya di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung hingga 28 Maret mendatang.
Dalam pertemuan itu, Liyanto membahas dua agenda utama, yakni kerja sama antara Universitas Jiangxi dan Universitas Citra Bangsa serta penjajakan konsep sister city antara Kupang dan salah satu kota di China. Menurutnya, konsep sister city ini membuka peluang kolaborasi, terutama di bidang pendidikan.
“Saya dan teman-teman rektor sudah menyiapkan laboratorium bahasa serta tenaga teknis yang bisa membantu jika ada investor dari China masuk ke Kupang,” ujarnya.
Liyanto menekankan pentingnya penguasaan bahasa Mandarin untuk menunjang komunikasi dan kerja sama dengan China. “Bahasa itu kunci utama. Kalau ada investasi atau kita perlu membeli alat dari China, tentu kita harus memahami bahasanya,” katanya.
Selain itu, ia menyoroti program kebersihan Kota Kupang serta peluang kerja sama dalam teknologi.
“Pak Wali punya program membersihkan kota. China punya teknologi murah dan praktis untuk ini, kita bisa menjajaki kerja sama,” tambahnya.
Universitas Jiangxi, kata Liyanto, memiliki keunggulan dalam pengelolaan desa dan manajemen pemerintahan. “China 20-30 tahun lalu mungkin sama seperti kita, tetapi mereka bekerja keras, disiplin, dan ekonominya berkembang pesat. Ini yang bisa kita pelajari,” ujarnya.
Sebagai langkah nyata, Prof. Thao dari Universitas Jiangxi akan mengundang perwakilan Pemkot Kupang untuk belajar langsung ke sana. Liyanto berharap kerja sama ini bisa segera ditindaklanjuti dengan aksi konkret.
“Ini bukan sekadar seremonial. Apa yang dicanangkan Pak Wali, kita dukung dengan aksi nyata. Lebih cepat lebih baik, agar ada legacy yang bisa kita tinggalkan untuk Kota Kupang,” pungkasnya.
(Dessy)