KOTA SUKABUMI, || Kelurahan Cisarua kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui program rutin Junam (Jum’at Menanam) yang dilaksanakan pada Jumat pagi, 23 Mei 2025. Kegiatan penanaman pohon kali ini mengusung semangat kolaboratif mendukung Gerakan Restoe Boemi Pemerintah Kota Sukabumi dan Gerakan Leuweung Hejo Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan dimulai pukul 09.30 WIB dengan titik kumpul di RT 04 RW 11 Kampung Bambu, Babakan Jampang, Kelurahan Cisarua, dan dilanjutkan penanaman pohon di lokasi kedua di RT 02 RW 018 Kampung Permen Jahe, Babakan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan Junam diikuti oleh berbagai unsur masyarakat dan mitra strategis, di antaranya: Perwakilan Pengurus RW 11 dan warga Babakan Jampang, Kader TP PKK Kelurahan Cisarua, Relawan SIBAT PMI Kelurahan Cisarua, Kader Kelompok Tani Hutan (KTH) Kelurahan Cisarua,
Pengurus KWT Aster Naraya Kelurahan Cisarua, Kader Kampung KB Aman, Mahasiswa IPB University, Penyuluh CDK Wilayah III Provinsi Jawa Barat, serta Relawan Perpustakaan Kelurahan Cisarua.
Jenis pohon yang ditanam mencakup tanaman produktif dan konservasi, yang tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan penguatan ekonomi warga.
Lurah Cisarua dalam sambutannya menyampaikan bahwa Junam bukan hanya aksi menanam pohon, tetapi juga menanam harapan dan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga bumi dari lingkungan terdekat. “Melalui kolaborasi seperti ini, kita tidak hanya menghijaukan kampung, tetapi juga menanam nilai-nilai gotong royong, cinta lingkungan, dan tanggung jawab antargenerasi,” ujarnya.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya nyata dalam mendukung target capaian Gerakan Restoe Boemi Kota Sukabumi, yaitu pemanfaatan momen kolaboratif lintas sektor untuk bersih-bersih dan penghijauan wilayah kota secara berkelanjutan. Sementara itu, melalui pelaporan kegiatan Junam ke dalam sistem Sing Manfaat milik Pemprov Jabar, Kelurahan Cisarua turut menyukseskan implementasi Gerakan Leuweung Hejo Provinsi Jawa Baart yang menargetkan pelibatan masyarakat dalam pelestarian hutan dan sumber daya alam.
Suasana kegiatan berlangsung penuh keakraban dan antusiasme. Para peserta membawa bibit sendiri maupun menerima bibit yang disediakan, lalu bersama-sama melakukan penanaman secara bergilir di titik-titik yang telah disepakati. Tak hanya menanam, para kader dan mahasiswa juga mengedukasi warga tentang cara merawat tanaman, pentingnya penghijauan di wilayah padat penduduk, serta potensi jangka panjang dari keberadaan pohon dalam lingkungan permukiman.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kekuatan kolaborasi dan semangat gotong royong mampu menciptakan perubahan positif dari lingkup terkecil—kampung dan kelurahan—menuju lingkungan kota dan provinsi yang lebih hijau dan sehat.
(Jurnalis : A Salim/Yusmeli)