SERGAP.CO.ID
JAKARTA, || Lisda Hendrajoni anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, mendorong pemerintah membenahi quick response code (QR Code) pada sertifikat vaksin Covid-19. Sekarang, QR Code pada sertifikat vaksin belum bisa terbaca di sistem Arab Saudi.
“Kami mendorong pihak Kementerian Agama (Kemenag) untuk berkomunikasi (dengan Arab Saudi),” ujar Lisda dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/9).
Lisda juga mendorong Kemenag agar gencar bernegosiasi dengan Arab Saudi supaya jemaah Indonesia yang telah divaksin dapat diterima Arab Saudi dengan mudah.
Arab Saudi hanya mengizinkan vaksin sinovac untuk booster atau dosis ketiga bagi calon jemaah. Sedangkan masyarakat Indonesia mayoritas menggunakan vaksin sinovac untuk dosis pertama dan kedua.
“Di Arab Saudi sendiri, baru tiga vaksin yang direstui penggunaannya, yaitu Moderna, Pfizer, dan Oxford/AstraZeneca,” terang Lisda.
Legislator NasDem Dapil Sumbar 1 itu menuturkan, data Vaccine Tracker milik McGill University menyebutkan vaksin sinovac sudah mendapatkan izin penggunaan di 40 negara.
“Negara-negara tersebut antara lain Argentina, Azerbaijan, Banglades, Brazil, Kamboja, dan Republik Rakyat Tiongkok. Kemudian, Mesir, El Savador, Hong Kong, Kazakhtan, Laos, Malaysia, Nigeria dan Afrika Selatan,” jelasnya.
Sebelumnya, Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumal mengungkapkan QR Code pada sertifikat vaksin Covid-19 pemerintah Indonesia belum bisa dibaca di sistem Arab Saudi. Padahal, QR Code tersebut dibutuhkan sebagai syarat melaksanakan umrah.
Menurut Endang, sertifikat vaksin sejumlah negara, seperti Nigeria, sudah terbaca. Masalah ini menjadi perhatian serius.
“Kami sudah mencoba beberapa kali membaca QR Code sertifikat dari Indonesia, sampai pada saat kami uji coba itu belum bisa terbaca,” kata Endang dalam diskusi virtual bertajuk ‘Apa Kabar Umrah Kita?
(WH)