SDN Tundagaan Kuningan Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Dengan Kapasitas Maksimal 50 Persen

SERGAP.CO.ID

KAB. KUNINGAN, || Pemerintah Kabupaten Kuningan  mengizinkan pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa PPKM Level 3. Hal itu Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Senin 06/09/2021.

Bacaan Lainnya

Kepala Sekolah SD Tundagaan Sidin M.Pd.I yang di temui  sergap.co.id mengungkapkan  khususnya di Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan bagi satuan Pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50 persen,” Ungkapnya.

Pembatasan kapasitas 50 persen itu dikecualikan untuk maksimal 62 persen sampai dengan 100 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas. Sementara untuk guru- Guru hampir semuanya telah mendapatkan vaksin. “Jelasnya.

Di sisi lain, Sidin Kepala Sekolah menambahkan, pihak sekolah juga wajib memberlakukan protokol kesehatan yang ketat bagi warga yang masuk ke lingkungan sekolah. Tak hanya bagi peserta didik, guru maupun karyawan yang memiliki penyakit dilarang masuk ke sekolah. Hal ini semata-mata untuk mengantisipasi terjadinya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.

Selain itu bagi anak  yang punya penyakit bawaan ya tidak perlu masuk, termasuk orang tuanya, tidak di izinkan perlu masuk kesekolah. Faktornya banyak, jadi gurunya harus sehat, sekolahnya harus komplit dengan alat protokol kesehatannya, anaknya juga harus sehat.” Terangnya.

Meski demikian, pihaknya menyatakan, simulasi yang berlangsung hari ini selanjutnya dilakukan evaluasi dengan tim ahli beserta Satgas Covid-19. Hasil simulasi tersebut akan dibahas bersama.

Jika nantinya SD Negeri Tundagan Kecamatan Hantara sudah betul-betul siap dan maksimal. “Itu yang nanti kita tata sesuai dengan kapasitas yang ada di kelas.” Rencana memulai Proses Belajar Mengajar KBM di sekolah bagi siswa Sekolah.

Untuk tahap awal, baik itu swasta maupun Negeri yang mewakili 11 SD wilayah sekolah di Hantara sebagai pilot project. Namun, sebelum KBM di sekolah diputuskan, terlebih dahulu masing-masing sekolah itu melaksanakan simulasi terkait protokol kesehatan. “ Tuturnya.

(Agus M)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.