KUPANG, || “Kami fasilitasi warga untuk berbisnis,” tegas Lurah Oesapa Barat, Christian E. Chandra, SH, saat bertemu Ketua Umum KADIN NTT, Bobby Lianto, di Kantor Sejahtera Group, Rabu (8/10/2025).
Pertemuan itu membuahkan kesepakatan penting: pemanfaatan lahan kosong tanpa biaya sewa bagi pelaku UMKM lokal di Oesapa Barat, Kota Kupang.
Langkah kolaboratif ini dimaksudkan untuk membuka peluang usaha bagi warga yang ingin mandiri secara ekonomi namun terkendala modal dan tempat usaha. Sejumlah lahan di wilayah tersebut akan digunakan untuk usaha seperti tempat cuci motor, lapak ikan, hingga warung kecil.
Menurut Lurah Christian, gagasan ini muncul dari keprihatinannya melihat banyak warga memiliki semangat berdagang tetapi kesulitan mendapatkan lahan usaha yang terjangkau.
“Kami ingin masyarakat punya ruang untuk berkembang. Kalau ada lahan kosong yang bisa dimanfaatkan, lebih baik dipakai untuk kegiatan produktif,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa upaya ini sejalan dengan misi pemerintah daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas.
“Pembangunan ekonomi itu tidak harus menunggu proyek besar, tapi bisa dimulai dari lingkungan kita sendiri,” tambahnya.
Ketua RT 07 Oesapa Barat, Yohanes Yohan Paa, yang turut hadir, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah ini. Ia akan membantu mengatur dan mengawasi penggunaan lahan agar sesuai dengan peruntukannya.
“Kami ingin program ini berjalan tertib dan memberi manfaat langsung bagi warga,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum KADIN NTT, Bobby Lianto, yang juga pemilik lahan di kawasan tersebut, menyambut baik inisiatif pemerintah kelurahan. Ia mengizinkan lahan miliknya digunakan tanpa biaya sewa sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM lokal.
“Kalau ekonomi rakyat bergerak, daerah juga ikut maju. Jadi, saya senang bisa ikut membantu warga Oesapa Barat lewat cara sederhana ini,” ujar Bobby.
Ia menilai kerja sama seperti ini menjadi contoh ideal antara pemerintah kelurahan dan dunia usaha. Menurutnya, kemitraan yang saling mendukung akan memperkuat fondasi ekonomi daerah dan menumbuhkan kemandirian warga.
Bobby juga memberikan apresiasi khusus kepada Lurah Oesapa Barat yang dianggap visioner dan peka terhadap kebutuhan masyarakat.
“Pak Lurah bekerja dengan hati. Ini yang saya kagumi, karena kebijakan seperti ini langsung menyentuh masyarakat kecil,” ungkapnya.
KADIN NTT berencana memberikan pendampingan lebih lanjut kepada para pelaku usaha yang memanfaatkan lahan tersebut. Dukungan meliputi pelatihan manajemen sederhana, promosi digital, hingga akses ke jaringan pasar lokal.
Beberapa warga yang hadir dalam pertemuan tersebut menyambut inisiatif ini dengan antusias.
“Kami senang sekali. Selama ini susah cari tempat usaha, apalagi kalau harus bayar sewa mahal. Ini sangat membantu,” ujar Maria, salah satu calon pelaku usaha kuliner.
Program pemanfaatan lahan kosong di Oesapa Barat ini diharapkan menjadi awal bagi gerakan ekonomi rakyat yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari KADIN NTT dan pemerintah kelurahan, warga kini memiliki harapan baru untuk tumbuh bersama.
Sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat yang terjalin di Oesapa Barat menjadi bukti nyata bahwa gotong royong masih menjadi kekuatan utama dalam membangun ekonomi lokal yang tangguh dan mandiri.
(Dessy)
