KAB. OGAN ILIR, || Seorang Warga Kabupaten Ogan Ilir, Budi Riskiyanto Aktivis/Lsm, menjadi korban dugaan ancaman dan teror setelah menyampaikan informasi terkait dugaan penggunaan ijazah bermasalah oleh seorang oknum PNS perawat di RS Kayuagung.
Peristiwa mencekam itu terjadi pada Sabtu malam (5/10/2025) sekitar pukul 20.30 WIB di Desa Tanjung Laut, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
Menurut keterangan yang dihimpun, beberapa orang yang diduga merupakan keluarga dari oknum PNS yang diberitakan datang ke rumah Budi dalam keadaan emosi, lalu melempar dan menggedor pintu rumah sambil mengucapkan kata-kata kasar. Tak berhenti di situ, para pelaku juga melontarkan ancaman akan membunuh Budi.
“Mereka datang malam-malam, teriak-teriak di depan rumah, bahkan melempar dan menggedor pintu. Saya mendengar jelas ancaman yang sangat kasar dan mengarah ke pembunuhan,” ungkap Budi kepada wartawan, Minggu (5/10/2025).
Merasa terancam, Budi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Ogan Ilir untuk mendapatkan perlindungan hukum.
“Saya sudah membuat laporan resmi di SPKT Polres Ogan Ilir. Saya berharap pihak kepolisian dapat segera menindaklanjuti agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan,” ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian melalui petugas SPKT Polres Ogan Ilir, Aipda Denol, saat diwawancarai wartawan membenarkan adanya laporan tersebut.
“Benar, kami sudah menerima laporan dari saudara Budi terkait dugaan ancaman dan intimidasi. Laporan tersebut akan kami tindak lanjuti sesuai aturan dan proses hukum yang berlaku,” ujar Aipda Denol kepada awak media.
Kasus ini berawal dari dugaan penggunaan ijazah bermasalah dan praktik tanpa izin oleh seorang oknum PNS perawat di RS Kayuagung, yang sebelumnya ramai diperbincangkan publik. Peristiwa ini menambah sorotan terhadap integritas ASN di sektor kesehatan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak keluarga yang diduga melakukan ancaman serta pihak RS Kayuagung belum memberikan keterangan resmi. Sementara proses hukum atas laporan ancaman tersebut kini ditangani oleh Polres Ogan Ilir.
(Yovi/Team)








