NTT, || Badan Keuangan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Induk per 16 Oktober 2024 sudah mencapai 70 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan Daerah NTT, Benny Menoh menyimpulkan bahwa pendapatan NTT terdiri dari tiga kelompok utama: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Pendapatan daerah lainnya.
Untuk tahun 2024, Pagu pendapatan dalam perubahan APBD sebesar 4,9 triliun rupiah, dengan realisasi hingga 16 Oktober mencapai 3,7 triliun.
Dalam rincian PAD yang ditargetkan sebesar 1,5 triliun, saat ini sudah terealisasi 1,163 triliun atau sekitar 73,87 persen.
Menoh menegaskan bahwa capaian ini menunjukkan kemajuan dibandingkan tahun lalu, di mana pada bulan yang sama pendapatannya belum mencapai 70 persen.
“Dengan adanya tax amnesti, kami berharap dapat meningkatkan PAD khususnya dari sektor pajak,” tambah Menoh.
Selain itu, Pendapatan Transfer sebesar 3,4 triliun juga sudah terealisasi sebesar 2,5 triliun atau 74 persen, dengan penambahan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar 11.3 miliar yang telah terealisasi 50 persen.
Dari Belanja operasi, ia berharap pada akhir tahun 2024, laporan kepada Penjabat Gubernur maupun laporan rapat bersama Komisi III dapat menunjukkan bahwa pendapatan dan belanja bisa mencapai 96 persen.
Menoh juga pentingnya kolaborasi antarinstansi untuk memastikan semua alokasi anggaran digunakan secara efektif dan efisien.
“Kami akan terus berkoordinasi dan mengadakan setiap belanja barang untuk memastikan tidak ada yang terlewat,” ujarnya.
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, Pemerintah Provinsi NTT optimis dapat mencapai target APBD 2024, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjadikan NTT sebagai daerah yang lebih berkembang dan berdaya saing.
“Kami percaya bahwa setiap langkah kecil yang diambil hari ini akan berdampak besar bagi masa depan NTT,” ungkap Menoh.
(Dessy)