KUPANG, || Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir (PERTINA) NTT telah mengirim 13 atlet andalan untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara.
Ketua PERTINA NTT, Dr. Semuel Haning, optimistis bahwa para petinju NTT akan membawa pulang setidaknya dua medali emas, meski menghadapi kendala keterbatasan dana.
“Meski dana terbatas, semangat kami tidak boleh terbatas,” ujar Dr. Semuel Haning, yang akrab disapa Paman Sam.
Ia menegaskan bahwa prestasi adalah harga mati bagi para atlet tinju NTT. Paman Sam juga menyampaikan kebanggaannya terhadap tim, yang tetap berjuang keras meski tanpa dukungan penuh dari pemerintah.
Di tengah tantangan finansial, para atlet tetap yakin dan siap bertanding. Menurut laporan pelatih, mental mereka sudah terasah dengan baik.
“Di atas ring, mereka bukan singa, tapi macan. Tidak ada kompromi, ini soal menang atau kalah,” kata Paman Sam.
Selain mengirim atlet, PERTINA NTT juga memiliki wasit internasional, Elisabeth Waluwandja, yang dipercaya menjadi juri di ajang PON XXI 2024. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi NTT, menunjukkan kepercayaan nasional terhadap sumber daya manusia olahraga NTT.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT, David R. E. Selan, juga memberikan dukungan penuh kepada para atlet yang merupakan mahasiswa dari kampus tersebut. Sebagai bentuk apresiasi, ia memberikan insentif berupa uang saku dan pembebasan biaya SPP bagi para atlet yang berprestasi di PON.
“Prestasi olahraga ini penting, dan UPG 1945 NTT berkomitmen untuk terus mendukung atlet-atlet berbakat,” tegas David. “Kami bangga bisa melatih dan mengirim atlet dari kampus kami untuk mewakili NTT di ajang nasional.”
Dengan semangat dan dukungan penuh dari berbagai pihak, PERTINA NTT dan para atlet berharap dapat membawa pulang kebanggaan bagi Nusa Tenggara Timur melalui kemenangan di PON XXI 2024.
Selain dukungan moril dan materil dari pihak kampus, para atlet yang mewakili NTT di PON XXI 2024 juga akan mendapat perhatian khusus terkait kesejahteraan mereka. David R. E. Selan menegaskan bahwa atlet-atlet berprestasi tidak hanya akan mendapatkan penghargaan akademis, tetapi juga peluang lebih besar di dunia profesional, seperti diterima di TNI, Polri, atau institusi lainnya.
“Kami sudah melihat hasilnya. Beberapa mahasiswa kami yang berprestasi dalam olahraga kini telah berhasil lulus dalam tes Kepolisian, TNI AD, dan TNI AL. Ini menunjukkan bahwa prestasi olahraga membuka banyak pintu bagi masa depan mereka,” tambah David.
PON XXI 2024 menjadi momen krusial bagi NTT, bukan hanya dalam hal prestasi olahraga, tetapi juga dalam mengangkat nama baik daerah di kancah nasional. Dengan mental juara yang sudah tertanam kuat, harapan besar bahwa para atlet tinju NTT bisa mengibarkan bendera kemenangan di Aceh dan Sumatera Utara.
“Doa dan dukungan masyarakat NTT sangat berarti bagi kami. Mari kita bersama-sama mendukung para atlet ini untuk berjuang, demi kebanggaan Nusa Tenggara Timur,” tutup Paman Sam, penuh keyakinan.
Pertandingan yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini menjadi ajang pembuktian, apakah dengan keterbatasan yang ada, PERTINA NTT mampu mewujudkan impian meraih medali emas untuk daerah.
(Dessy)