PT.Alan Putri Kontraktor (PT BA) “ANCAM” Kesehatan Warqa

SERGAP. CO. ID

MUARA ENIM, || perencanaan yang di duga dilakukan oleh pelaksana pembuatan siring di kelurahan pasar tanjung enim kegiatan tersebut dipastikan adanya kajian keselamatan warga masyarakat baik. namun lain lagi kegiatan yang dilaksankan oleh PT. Bukin Asam (BA) Tbk Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, saat ini sedang melaksanakan kegiatan pembuatan/pembangunan darainase (Siring) dijalan Mutik Kelurahan Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul menuai protes 12/09/2021.

Sejak lima hari belakangan ini warga masyarakat jalan Mutik Kelurahan Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul, selain rumah mereka terkena debu, polusi udarapun terjadi dikarenakan debu berterbangan akibat pekerjaan PT. Bukit Asam (BA) Tbk Muara Enim disub kontraktorkan oleh PT. Alan Putri (AP).

Dikarenakan debu dapat mengakibatkan beberapa penyakit bagi warga masyarakat disepanjang jalan Mutik Kelurahan Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul,

Pasalnya, debu dalam bentuk partikel atau materi partikulat bisa masuk ke saluran napas yang lebih dalam, seperti bronkus atau paru-paru, bahkan bisa menyerap ke dalam aliran darah.

Bahaya lainnya adalah debu yang lebih kecil dapat membawa masuk mikroorganisme penyebab infeksi yang memicu penyakit paru-paru isfa sesak pernapasan yang serius.

Seperti alergi, iritasi Saluran Pernafasan, Infeksi saluran Pernafasan seperti bronkitis – Emfisema – Pneumonia dan Penyakit Pernafasan Obstruktif (PPOK), Pneumoconiosis,

Bilamana hal itu terjadi diakibatkan oleh pekerjaan PT. Bukit Asam (BA) Tbk Muara Enim yang di Sub Kontraktorkan Kepada PT. Alan Putri Siapa yang bertanggungjawab.

Dikarenakan takut terkena penyakit dan rumah rumah mereka kotor akibat debu, warga terlihat menyiram badan jalan, hal ini sudah menyusahkan dan warga masyarakat terancam berbagai penyakit akibat ulah pekerjaan PT. Alan Putri.

Seperti yang dikatakan oleh Halimiyadi ketua Rt 1 dan 2 Rw 7 kelurahan pasar tanjung enim (12/09) bahwa bilamana pekerjaan PT. Alan Putri yang mengakibat masyarakat menerima debu adalah pengorbonan hal ini sudah tidak benar dan juga putusnya komunikasi pihak PT. Bukit Asam (BA) Tbk terhadap warga itu sudah ranah pembohongan publik.

“Hal ini sudah tidak benar, pihak pelaksana dapat untung, masyarakat dapat debu yang bisa menyebabkan berbagai penyakit, pihak pelaksana Pt. Alan Putri dapat untung dan PT. Bukit Asam (BA) Tbk juga tidak komitmen atas janji mereka kepada masyarakat, ini bentuk wujud pembohongan Publik” Sebut Halimiyadi ketua Rt 1 dan 2 Rw 7 kelurahan pasar tanjung enim

Halimiyadi ketua Rt 1 dan 2 Rw 7 kelurahan pasar tanjung enim juga mengatakan, seharusnya pihak PT. Bukit Asam (BA) dalam perencanaan pekekrjaan ini harus memikirkan keselamatan masyarakat.

“Seharusnya dalam perencanaan suatu kegiatan harus memikirkan solusi utama adalah keselamatan masyarakat. Cobalah mereka sadar untuk melakukan penyiraman karena Debu sangar yang sangat meresahkan ini” ungkapnya lagi.

Hal yang sama juga ygdiungkapkan oleh ketua RT 1 RW 7 Pasar Tanjung Enim Nesti Senen menurutnya bahwa pelaksana yang ditunjuk oleh PT Bukit Asam Dalam melaksanakan pembangunan pedestrian disepanjang jalan Mutik cenderung tempramental atau terkesan bisu dan sejak awal komitmen untuk memperbaiki sarana yang ada di Kelurahan Pasar.

“Sudah sangat kami dukung dan para petinggi PT Bukit Asam (BA) Tbk pun sudah berkomitmen, Namun nyatanya saat ini faktanya kesepakatan – kesepakatan didalam rapat ternyata tidak ada sama sekali tidak terealisasi, inilah yang kami sayangkan” ungkap ketua forum komunikasi RT RW Kadus se Kecamatan Lawang Kidul ini.

Mereka juga mengharapkan melalui penderitaan ini para petinggi PT Bukit Asam (BA) Tbk dapat terketuk hatinya untuk memperhatikan masyarakat yang saat ini masih bercengkrama dengan Debu dan terancam berbagai penyakit.

(Hermansyah)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.