SERGAP.CO.ID
PANDEGLANG, || Memanfaatkan waktu senggang di hari libur kerja, Camat Pulosari, Gimas Rahadyan menapak tilas di Gunung Pulosari, yang menjadi tempat pendakian yang begitu ramai sebelum gunung tersebut ditutup.
Gunung Pulosari dengan ketinggian 1.346 MDPL itu dulu sangat lah ramai dikunjungi oleh para pengunjung, gunung tersebut ditutup dikarenakan sempat longsor di kawasan Curug Putri sampai saat ini gunung tersebut belum juga dibuka kembali.
Di Museum Nasional Indonesia di Jakarta terdapat sejumlah arca yang disebut “arca Caringin” karena pernah menjadi hiasan kebun asisten Belanda di tempat tersebut.
Arca tersebut dilaporkan ditemukan di Cipanas, dekat kawah Gunung Pulosari, dan terdiri dari satu dasar patung dan 5 arca berupa Shiwa Mahadewa, Durga, Batara Guru, Ganesha dan Brahma. Coraknya mirip corak patung Jawa Tengah dari awal abad ke-10.
“Bahwa gunung Pulosari itu banyak historis sejarah kerja Sunda”
Sejarah Kerajaan Pajajaran atau juga dikenal sebagai Kerajaan Sunda dimulai pada tahun 1130 M dan berakhir di tahun 1579 M.
Pajajaran adalah kerajaan Hindu di Tatar Pasundan yang didirikan oleh orang-orang dari etnis Sunda.
Kerajaan ini bukanlah kerajaan kecil dan lemah, dalam riwayatnya diceritakan bahwa Kerajaan Singasari dan Majapahit yang menguasai hampir seluruh wilayah Asia Tenggara bahkan tidak mampu untuk menaklukannya.
Luas Kerajaan Pajajaran hanya sepertiga atau seperdelapan Pulau Jawa, berbagai wilayah kekuasaan dengan Kerajaan Majapahit kala itu. Pajajaran menguasai wilayah seluas 300 league atau sekitar 1176 km, mencakup Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Cimanuk, dan Sungai Cimanuk. Dari catatan sejarah, diketahui pusat pemerintahan atau ibukota terakhir Pajajaran sebelum hancur oleh pasukan Islam dari Demak dan Banten berada di sebuah kota bernama Dayo.
Para ahli meyakini, Dayo yang dimaksud adalah kawasan yang meliputi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor di Jawa Barat. Hal ini diketahui dari sejumlah naskah-naskah kuno dan catatan perjalanan penjelajah Eropa.
“Wisata gunung pulosari warisan pajajaran terakhir” Kata Camat Pulosari, Gimas Rahadyan. Ahad (4/9).
Lanjut,Gimas , bahwa banyak juga tentang mitos yang ada di gunung Pulosari yang kini banyak di percayai oleh masyarakat sekitar, selain gunung Pulosari banyak juga peninggalan-peninggalan sejarah di beberapa desa yang terletak di kecamatan Pulosari , Kabupaten Pandeglang.
“Selain banyak wisata di Pulosari di sini juga banyak juga peninggalan-peninggalan
sejarah kerajaan dan banyak tempat yang dikeramatkan, Pulosari kedepannya bisa sebagai objek wisata religi” Pungkasnya.
Dalam Wikipedia Diperkirakan Gunung Pulosari adalah tempat keramat Kerajaan Sunda, yang pernah ada antara tahun 932 sampai 1579.
(Kamri S/Land)