Proyek Irigasi BBWS Disorot: Publik Desak Keterbukaan Anggaran

SERGAP.CO.ID

TASIKMALAYA, || Sejumlah pihak menyoroti dugaan kurangnya transparansi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dalam penggunaan anggaran proyek irigasi pertanian di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya. Proyek yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan petani itu justru menimbulkan pertanyaan besar terkait kejelasan alokasi dan realisasi anggarannya.

Hingga saat ini, BBWS disebut belum menyampaikan laporan terbuka mengenai besaran anggaran, tahapan pelaksanaan, serta pihak pelaksana kegiatan proyek tersebut. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran publik akan potensi penyimpangan dan ketidaktepatan sasaran penggunaan dana pemerintah.

Masyarakat bersama sejumlah kelompok tani mendesak agar BBWS segera membuka data penggunaan anggaran secara rinci. Mereka menilai keterbukaan informasi menjadi kunci untuk memastikan proyek berjalan sesuai ketentuan dan bermanfaat bagi para petani.

“Kami menuntut BBWS untuk membuka data penggunaan anggaran secara detail agar publik bisa ikut mengawasi. Ini uang rakyat, dan penggunaannya harus bisa dipertanggungjawabkan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya, Kamis (9/9/2025).

Selain soal transparansi, beberapa kelompok tani juga mengeluhkan tidak dilibatkannya mereka dalam proses perencanaan maupun evaluasi kegiatan irigasi. Padahal, petani merupakan pihak yang paling terdampak langsung oleh keberhasilan atau kegagalan proyek tersebut.

Kurangnya pelibatan masyarakat ini dianggap berpotensi membuat program tidak tepat sasaran serta mengabaikan kebutuhan riil di lapangan. Petani berharap adanya ruang dialog yang lebih terbuka agar kebijakan pembangunan irigasi benar-benar sesuai kebutuhan daerah pertanian.

Masyarakat pun meminta Kementerian Pertanian dan lembaga terkait untuk turun tangan mengevaluasi kinerja BBWS, khususnya dalam aspek transparansi dan pengelolaan keuangan publik. Evaluasi tersebut dinilai penting untuk mencegah terulangnya masalah serupa di masa mendatang.

Transparansi anggaran bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga bentuk tanggung jawab institusi negara terhadap masyarakat yang dilayani. Publik menanti komitmen BBWS dalam menunjukkan pengelolaan dana yang jujur, terbuka, dan berpihak kepada kepentingan petani.

(Asep Sudinar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *