KUPANG, || Proses demokrasi di Universitas PGRI 1945 NTT memasuki babak baru. Pemilihan rektor untuk masa bakti 2025–2029 berlangsung tertib dan sukses, dengan hasil akhir menunjuk Dr. Uly Riwu Kaho menggantikan David R. E. Selan sebagai rektor terpilih.
Pemungutan suara yang dilakukan oleh 21 anggota senat menghasilkan perolehan suara sebagai berikut: Uly Riwu Kaho meraih 12 suara, David R. E. Selan memperoleh 6 suara, dan Darmanto Kisse mendapatkan 2 suara. Proses ini disaksikan langsung oleh Badan Pengelola Harian PGRI 1945 NTT.
Dr. Semuel Haning menegaskan bahwa hasil pemilihan ini berlangsung secara transparan dan bebas dari intervensi.
“Saya nyatakan hasil pemilihan ini tidak ada tendensius dan murni berasal dari 21 anggota senat yang hadir,” ujar Haning saat ditemui usai pemungutan suara.
Haning menambahkan, hasil ini akan segera dibawa ke rapat bersama Badan Pengelola Harian (BPH) dan pengurus PGRI NTT untuk kemudian disampaikan ke Pengurus Besar sebagai badan penyelenggara guna menentukan keputusan akhir secara formal.
Dalam suasana penuh kebersamaan, Haning memberikan pesan yang kuat kepada seluruh civitas akademika UPG 1945 NTT.
“Saya harapkan seluruh civitas bisa bersama. Tidak boleh ada isu perpecahan di antara kita,” katanya.
Ia juga menyinggung tiga kandidat yang masuk dalam proses pemilihan rektor, dengan harapan mereka tetap solid mendukung perjalanan Universitas1945 NTT kedepan.
“Saya harapkan mereka bertiga bisa dengan hati legowo menerima hasil keputusan ini,” ucapnya.
Meski hanya satu yang terpilih sebagai rektor, Haning menegaskan bahwa yang tidak terpilih bukan berarti tersisih.
“Saya pesan, yang tidak terpilih tidak akan saya buang. Itu tanggung jawab saya. Saya sangat butuh mereka dalam membangun bahtera ini,” tegasnya.
Haning juga menyampaikan terima kasih khusus kepada sejumlah pihak yang telah membantu menjaga stabilitas kampus selama masa kepemimpinannya.
“Terima kasih untuk Pak Rektor yang sudah 10 tahun berjuang bersama mempertahankan UPG 1945NTT. Sekarang, kita memberikan kesempatan kepada pemimpin baru,” tambahnya.
Dalam proses ini, peran sejumlah tokoh seperti Sekretaris Dr. Zumi, Ibu Bendahara, Perwakilan Ketua PGRI NTT, dan tim kerja sama diapresiasi sebagai garda pendukung suksesnya pemilihan.
Dengan hasil ini, Uly Riwu Kaho diproyeksikan membawa warna baru bagi kemajuan kampus. Namun, Haning kembali menegaskan komitmennya terhadap tiga kandidat yang telah mengikuti proses demokrasi ini.
“Saya berjanji tidak akan membiarkan mereka tergeletak. Saya berjanji akan mempertahankan ketiga orang ini tetap bersama,” tutupnya.
Pemilihan ini menjadi cerminan kedewasaan institusi akademik dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan persatuan di tengah dinamika internal yang ada.
(Desy)