KUPANG, || Tim Sistem dan Tata Kelola (Sistakol) Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 24–26 Maret 2025. Kunjungan ini bertujuan memastikan kesiapan dapur yang akan beroperasi mulai April 2025 serta meninjau dapur yang sudah berjalan sesuai standar BGN. Tim Sistakol dipimpin oleh RB. Nuriana Alim Putra, didampingi Hurin Safira
dan Raisha Azizahra S dari bagian gizi BGN.
Koordinator Tim, RB. Nuriana Alim Putra, menjelaskan bahwa monitoring ini dilakukan untuk memastikan setiap dapur MBG di NTT memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) BGN.
“Kami ingin melihat langsung kesiapan dapur dan memastikan semua proses berjalan sesuai standar, mulai dari bangunan fisik, peralatan, hingga alur distribusi makanan kepada penerima manfaat,” ujarnya.
Selain itu, tim juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi dengan mitra dan yayasan pendukung guna memperjelas berbagai aspek teknis serta perkembangan terbaru di BGN.
Hurin Safira menekankan pentingnya kepatuhan terhadap SOP demi memastikan kualitas gizi makanan yang diterima oleh anak-anak.
“Di setiap dapur ada ahli gizi yang bertanggung jawab. Kami harap komunikasi antara pengelola dan ahli gizi terus terjaga agar makanan yang disajikan benar-benar memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak,” ungkapnya.
Selama tiga hari, tim BGN mengunjungi sejumlah dapur di Kota Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), dan Belu. Beberapa dapur yang dikunjungi antara lain Dapur Kelapa Lima 1, Oesapa, Oebobo, Alak, Soe Kota, Naiola, Yabiku, Maubesi Insana, Beirafu, Kuneru, Fatubenao, Motabuik, Kimbana, dan Raimanuk. Setiap dapur mendapat evaluasi serta catatan untuk peningkatan kualitas layanan.
Fatima Luan, pengelola Dapur Fatubenao, mengaku senang dengan kunjungan tim BGN.
“Kunjungan ini luar biasa. Tim melihat langsung kondisi dapur dan memberikan masukan untuk penyempurnaan alur kerja kami. Kami siap menyesuaikan dengan standar BGN,” ujarnya.
Fatima juga menambahkan bahwa program MBG membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Kami sudah mengajak warga menanam sayuran untuk memasok kebutuhan dapur. Selain itu, program ini sangat membantu anak-anak di Fatubenao dan sekitarnya dalam pemenuhan gizi mereka,” tambahnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas inisiatif program ini.
Januaria Ewalde Berek, mitra Dapur Raimanuk, juga menyambut baik kehadiran BGN.
“Kami baru mulai membangun dapur dan program ini akan sangat membantu anak-anak di sini, terutama yang bersekolah di daerah perbatasan Timor Leste. Kehadiran MBG adalah bukti nyata kepedulian terhadap generasi penerus,” ujarnya.
Selama monev, tim BGN didampingi oleh Fransiskus C. Teda selaku PIC dapur MBG se-Flores Raya, Kristo Tpoy dari SPPI NTT, Jim Sarmento sebagai perwakilan mitra MBG Kota Kupang, serta Isidorus Lilijawa dari tim media BGN zona NTT. Evaluasi ini diharapkan dapat memperkuat pelaksanaan program MBG di NTT dan meningkatkan kualitas layanan demi generasi yang lebih sehat dan cerdas.
(Desy)