KUPANG, || Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Sam Haning, SH., MH, membawa kabar gembira bagi para guru di SMA PGRI Kupang. Mulai bulan depan, setiap guru akan menerima insentif sebesar Rp500 ribu per bulan.
“Mulai bulan depan, saya akan berikan masing-masing guru Rp500 ribu per bulan, sementara kita berupaya mencari solusi lain agar kesejahteraan guru semakin membaik,” ujar Sam Haning dalam pertemuan bersama para guru.
Kebijakan ini muncul sebagai respons terhadap berbagai keluhan guru mengenai kesejahteraan mereka. Sam Haning menegaskan bahwa pendidikan yang berkualitas tidak akan terwujud tanpa perhatian serius terhadap nasib tenaga pengajar.
Ia juga memuji pengurus baru PGRI yang dinilainya aktif dalam memperjuangkan hak-hak guru. Menurutnya, kepengurusan yang solid dan bekerja nyata adalah kunci utama dalam menyelesaikan persoalan yang selama ini dihadapi para pendidik.
“Saya jujur mengapresiasi tindakan kerja yang bagus dari pengurus baru. Jika kita tidak meresapi dan mengubah cara kerja, kita tidak akan sampai pada titik ini untuk membahas permasalahan yang dihadapi para guru,” katanya.
Meski menghadapi berbagai tantangan, para guru tetap mengabdi dengan penuh dedikasi. Sam Haning mengakui bahwa ketulusan mereka dalam mendidik generasi muda adalah sesuatu yang patut diapresiasi.
“Para guru ini luar biasa. Mereka tetap semangat mengajar, mempertaruhkan harkat dan martabat seorang pendidik, meskipun gaji mereka tidak seberapa,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa sekolah memiliki peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Ia mencontohkan bagaimana sekolah-sekolah di NTT telah melahirkan banyak tokoh berpengaruh, termasuk mantan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat.
“Sekolah ini dulu mungkin sederhana, dengan dinding-dinding yang biasa saja. Tetapi dari sinilah lahir tokoh-tokoh hebat. Kita harus bangkit dan memastikan anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang layak,” tegasnya.
Selain memastikan pemberian insentif, Sam Haning menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal hak-hak guru. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada pihak yang mengabaikan kesejahteraan para pendidik.
“Kita tidak akan membiarkan dan mendiamkan siapa pun yang mengabaikan hak-hak guru,” ujarnya.
Kebijakan insentif ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga awal dari perubahan besar dalam sistem kesejahteraan guru di NTT.
“Bulan depan, seluruh guru akan menerima Rp500 ribu per bulan. Ini bukan main-main. Kita ingin menunjukkan kepedulian kepada guru-guru yang telah berjuang mendidik anak-anak kita,” katanya.
Sebagai penutup, Sam Haning menyampaikan salam kepada seluruh guru dan keluarganya. Ia berharap kebijakan ini bisa memberikan semangat baru bagi dunia pendidikan di NTT.
“Ada matahari terbit yang baru, yang akan menyinari perjuangan kita semua dalam mencerdaskan anak bangsa,” pungkasnya.
(Dessy)