SERGAP.CO.ID
BIMA || Akhir-akhir Operasi Polres Bima semakin semrawut membuat masyarakat Bima mengalami kerugian besar. Pasalnya puluhan kendaraan roda dua di rampas dan ditahan tanpa dasar.
Permasalahan tersebut mendapat sorotan Para Tokoh terutama Pimpinan Media SERGAP.co.id Sukirman S.H., yang akrab disapa Obama. Kamis, (26/3/2025).
Menurut Obama Operasi yang dilakukan oleh Polres Bima khususnya Satuan Lalu lintas tidak menggunakan etika dalam menindak para pengendara, sedangkan Amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listiyo Sigit Prabowo, M.Si.,
Amanat Kapolri tersebut ditujukan kepada Sat Lantas jajaran Polda dan Polres harus menggunakan cara humanis dan edukasi dalam menindak para pengendara. Misalnya pengendara yang melakukan pelanggaran ringan seperti Knalpot Racing, Tidak Pake Kaca Spion, tidak pasang Plat dan tidak menggunakan Helm Standar harus di Tegur dengan baik, namun yang di lakukan oleh Sat Lantas Polres Bima justeru menindak para pengendara seperti penjahat.
“Sepeda motor (SPM) yang di pake Masyarakat itu bukan dari hasil kejahatan melainkan dibeli, adapun terkait tidak ada kelengkapan BPKB itukan masih tersangkut di Finance, artinya bisa jadi SPM macet kredit”, ungkap Obama.
Perbuatan Sat Lantas Polres Bima Polda NTB tersebut patut di duga merampas kendaraan milik Masyarakat Bima. Sementara yang berhak menarik kendaraan macet kredit itu kewenangan jaksa setelah mendapat Keputusan Pengadilan.
Pertanyaannya, jika Polantas menyita kendaraan milik masyarakat itu karena di anggap Barang Bukti (BB) lalu siapa pihak korban yang melaporkan kendaraanya hilang. Imbuh Obama.
Lanjut Obama, bila di anggap Motor hasil Sitaan itu adalah BB bagaimana tindak lanjut secara hukum.
Oleh karena itu Saya Selalu Wartawan Meminta Kepala Bapak Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listiyo Sigit Prabowo agar segera menertibkan Operasi Polres Bima Polda NTB, dan sekaligus Mencopot Kasat Lantas Polres Bima Iptu Adi Rijal Sipayung, S.Tr.K.,
“Saya Minta Kepada Kapolri dan Kapolda NTB agar segera Mencopot Kasat Lantas Polres Bima karena diduga arogan dalam melaksanakan tugas”, pinta Obama.
Terpisah, Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo, S.I.K, M.I.K., melalui Kasat Lantas, Iptu Adi Rijal Sipayung, S.Tr.K., di temui di ruang kerjanya mengatakan, kendaraan hasil operasi Sat Lantas baru bisa di serahkan harus di lengkapi dulu surat-suratnya seperti STNK dan BPKB.
“Harus lengkapi dulu surat-suratnya seperti STNK dan BPKB. Selain itu jangan pasang Knalpot Racing, harus pasang Plat, dan Kaca Spion baru kita serahkan kepada Pemilik motor”, pungkas Kasat Lantas saat ditemui wartawan.
Menanggapi pernyataan Kasat Lantas tersebut Obama mengatakan, apresiasi ketegasanya, namun jangan perlakukan yang sama antara Pelanggaran Lalulintas dengan Pencuri motor, sedangkan motor yang di sita itu bukan hasil kejahatan.
“Saya memulai Kasat Lantas Polres Bima masih sangat kaku dalam menindak pelanggar, dan tidak taat pada amanat Kapolri yang mengatakan edukasi dan humanis dalam menindak pelanggar bukan langsung merampas semua gue begitu dong”, pungkas Pimpinan Media Nasional TV & Online SERGAP.Co.id.
Menyita kendaraan dengan Nota bene Operasi gabungan itu sudah menjadi alasan bagi Sat Lantas Polres Bima tanpa mengedepankan sikap Profesional dan etika dalam menindak dan itu sama dengan merampas, tandas Sukirman, S.H., yang Praktisi Hukum di Organisasi Advokat Perkumpulan Advokate Moeslim Indonesia (PERADMI).
Kader Prof. Dr. Egi Sujjana, SH.LLM., ini menambahkan, Penyidik Polantas itu harus memiliki tiga dasar dalam menindak, yakni Dengan Moral, dengan Akal dan dengan Ilmu., tapi jangan sampai di akal-akali. Tandas Obama.
Salah satu contoh, saya dua hari bolak balik Polres minta Pinjam pake Sepeda Motor Keponakan untuk keperluan Lebaran, namun Kasat Lantas tidak meresponnya dan mengatakan Kalembo Ade dalam bahasa Bima.
Lemboade om, sudah saya tanyakan kemaren itu diamankan di depan kediaman, jadi harus dilengkapin dulu.
Sudah pernah juga fanis minta tolong motor itu. Jawab Kasat Lantas.
(Team)