KUPANG, || Pasangan calon walikota dan wakil walikota Kupang, dr. Chrisian Widodo dan Serena Francis, mengunjungi kantor Sinode GMIT pada Sabtu (5/10/2024).
Dalam pertemuan tersebut, mereka diterima oleh Ketua MS GMIT, Pdt. Samuel Pandie, untuk membahas berbagai isu penting yang dihadapi Kota Kupang.
Salah satu isu utama yang diangkat adalah pengelolaan sampah, yang kini menjadi masalah serius di kota ini. Pdt. Pandie mengingatkan pentingnya solusi inovatif untuk menangani persoalan ini dan berharap pasangan calon dapat memperhatikan hal tersebut dalam program mereka.
Selain itu, Pdt. Pandie juga menekankan perlunya pemberdayaan anak muda. “Kami berharap Chris dan Serena dapat menggerakkan kreativitas anak-anak muda melalui inovasi digital, khususnya dalam mengembangkan UMKM berbasis milenial,” tuturnya.
Dalam tanggapannya, Chris dan Serena menjelaskan rencana mereka jika terpilih. Mereka ingin menghadirkan ide-ide baru dalam pengelolaan sampah, termasuk penggunaan teknologi untuk memudahkan kontrol. “Pemasangan GPS pada truk sampah akan membantu masyarakat mengetahui posisi truk dan meningkatkan transparansi,” jelas Chris.
Chris menambahkan bahwa pendekatan baru ini sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan Kupang yang terus berkembang. “Kota ini sudah mengalami banyak perubahan, dan kita harus mampu beradaptasi dengan cara-cara yang lebih modern dan inovatif,” ujarnya.
Selain pengelolaan sampah, pasangan calon ini juga telah menyiapkan beberapa program inovasi untuk anak-anak muda, yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi dan kreativitas mereka di era digital.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan doa dari Pdt. Pandie, di mana Chris dan Serena mengucapkan terima kasih atas dukungan dan harapan yang diberikan. Mereka berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi Kupang jika terpilih sebagai pemimpin kota
(Dessy)
