Kecewa Kualitas Pekerjaan Jalan Banjarsari – Nambo, Warga Gruduk Pelaksana

SERGAP.CO.ID

KAB. CIAMIS || Sempat tidak di gubris terkait adanya komplain baik kwalitas dan kuantitas pekerjaan, Puluhan warga di kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, bersama Ormas, mendatangi lokasi pekerjaan proyek jalan Banjarsari-nambo bertemu langsung para pekerja.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut lantaran, warga mulai kesal dengan sikap para pekerja serta pemenang tender jalan, dalam hal ini PT Sentra Karyatama Prima yang di anggap acuh terhadap masukan dari warga yang ingin pekerjaan jalan itu memiliki kwalitas dan kuantitas baik.

Apalagi sebelum nya ada beberapa warga yang sempat komplain terkait teknis pekerjaan, namun sayang pihak pekerja maupun pengusaha terkesan acuh dan tetap melanjutkan pekerjaan tanpa memperbaiki beberapa titik lokasi yang di anggap tidak memiliki kualitas dan kuantitas baik.

Selain sempat komplain terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan, proyek yang menelan anggaran sebesar Rp13.821.777.639,00 dengan menggunakan anggaran APBN tersebut, juga tidak mementingkan keselamatan lalu lintas. Hal itu juga memicu sedikit kekesalan warga sehingga mereka memutuskan untuk mendatangi lokasi pengerjaan.

Menurut Muhammad Fatoni , salah seorang perwakilan dari warga mengungkapkan, sebenarnya warga sudah mulai kesal dengan sikap dari pengusaha yang acuh terhadap keluhan dari mereka terkait beberapa aspek pekerjaan yang di antaranya pihak pengusaha tidak mementingkan kualitas dan kuantitas

“Salah satu dari keluhan warga dalam pekerjaan jalan ini yaitu pada pembangunan item timbunan bahu jalan yang menggunakan limbah lumpur dalam timbunan pelebaran jalan, serta teknis pemasangan dalam pekerjaan TPT tersebut” jelasnya.

“Selain itu masih ada item-item lain yang diduga mengabaikan spektenis seperti disalahsatu titik adanya pasangan TPT tidak menggunakan suling-suling sebagai media penyerap air” tambahnya.

Selain itu keluhan tersebut, Toni juga mengatakan, ada beberapa item pekerjaan yang pihak perusahaan tidak diterapkan, di antaranya mereka diduga tidak menerapkan AMDAL Lalin dalam pekerjaan tersebut.

“Dan jika memang AMDAL itu ada, tolong tunjukkan pada kami. Dan kami juga menduga pihak perusahaan tidak mementingkan K3 dalam proses pengerjaan” tuturnya.

Lanjut Toni mengatakan, sebelum nya pihaknya juga berusaha meminta gambar pekerjaan kepada para pekerja untuk mengetahui lebih jelas pengerjaan jalan, namun naas pihak pelaksana sama sekali tidak mengetahui gambar tersebut.

“Ini yang menjadi aneh buat kami, trus para pekerja itu gimana bisa dengan sembrono mengerjakan jalan tersebut?. Sedangkan mereka tidak tau sampai detik ini bentuk gambar yang di keluarkan oleh pemerintah untuk memulai pengerjaan” ujarnya.

Toni juga mengungkapkan, sebenarnya dalam kedatangan nya ke lokasi pekerjaan, dirinya ingin bertemu dengan pihak konsultan pekerjaan untuk menyampaikan keluhan dari masyarakat tersebut.

” Sangat di sayangkan kami tidak bisa bertemu dengan pihak konsultan, dan di lapangan kami hanya bisa bertemu dengan pelaksanaan pekerja saja” ujarnya.

Toni pun mengatakan, pihaknya berencana kembali lagi ke lokasi pekerjaan untuk bertemu dengan konsultan guna membahas beberapa keluhan dalam pekerjaan tersebut.

“Barusan kami sudah menentukan waktu pertemuan, mungkin hari besok kami akan bertemu dengan yang bersangkutan. Termasuk kami pun meminta pihak dari perwakilan kementrian, serta supervisi pun bisa hadir” pungkasnya.

Sementara itu Adang, salah satu pelaksana pekerjaan dari PT Sentra Karya Tama mengatakan, sebetulnya pihaknya sudah menyampaikan keluhan dari warga tersebut kepada pihak perusahaan, namun sayang pihak perusahaan belum memberikan respon yang cepat terkait keluhan itu.

“Jadi kami di lapangan juga bingung, sedangkan tugas kami di lapangan hanya menuruti perintah dari perusahaan terkait mekanisme pengerjaan” terangnya.

“Terkait masalah gambar, itu memang benar adanya, kami di sini (di lapangan) tidak diberi gambar, dan di direksi keet pun memang tidak ada, dan kami melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar yang di share di group WA” ujarnya

Adang juga menambahkan pihaknya akan berupaya menuruti permintaan dari warga tersebut untuk bertemu baik dengan konsultan, perwakilan kementrian serta perusahaan untuk membahas terkait keluhan warga.

“Mungkin secepatnya saya akan memberikan kabar terkait jadwal pertemuan nya” pungkasnya

(Cemoy & Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *