Erwin Tekankan Pentingnya Pelestarian Bahasa Sunda sebagai Identitas Budaya

Erwin Tekankan Pentingnya Pelestarian Bahasa Sunda sebagai Identitas Budaya

SERGAP.CO.ID

KOTA BANDUNG, || Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Sunda, sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat.

Bacaan Lainnya

Dalam kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun dalam Rangka Implementasi Model Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah di Provinsi Jawa Barat yang digelar di Hotel Oakwood, Rabu (21/5), Erwin menyampaikan keprihatinannya terhadap menurunnya jumlah penutur aktif dan minimnya ketertarikan generasi muda terhadap bahasa daerah.

“Bahasa dan sastra daerah adalah cermin kekayaan budaya yang tidak ternilai. Jika kita kehilangan bahasa, maka kita kehilangan jati diri,” ujarnya.

Erwin menegaskan bahwa program revitalisasi bahasa bukan sekadar kegiatan simbolik, melainkan merupakan upaya nyata yang harus melibatkan berbagai pihak demi menjaga keberlangsungan bahasa dan sastra daerah.

“Forum ini sangat strategis karena mempertemukan pemerintah, akademisi, praktisi, komunitas, dan masyarakat umum. Kita perlu duduk bersama, merumuskan langkah konkret yang relevan dan aplikatif,” tambahnya.

Erwin Tekankan Pentingnya Pelestarian Bahasa Sunda sebagai Identitas Budaya

Pemerintah Kota Bandung, lanjut Erwin, terus mendorong pelestarian bahasa Sunda melalui berbagai inisiatif, seperti penerapan kurikulum muatan lokal, penyelenggaraan kegiatan kesastraan di sekolah dan komunitas, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan.

Namun, ia menegaskan bahwa pelestarian bahasa daerah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Dibutuhkan kerja sama lintas sektor dan dukungan regulasi yang kuat agar upaya ini dapat berjalan secara berkelanjutan.

“Saya mengajak kita semua untuk terbuka, saling berbagi, dan memberikan pemikiran terbaik. Bahasa daerah adalah warisan, bukan hanya dari nenek moyang kita, tapi juga untuk anak cucu kita,” ujar Erwin.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Herawati, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh berbagai perwakilan, mulai dari akademisi, praktisi bahasa, budayawan, hingga komunitas sastra Sunda. Turut hadir pula perwakilan dari lembaga-lembaga di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

“Kegiatan ini merupakan salah satu program utama dalam rangka revitalisasi bahasa daerah. Kami ingin menjaga keaslian bahasa dan sastra daerah, serta menemukan kembali fungsi dan nilai barunya di tengah masyarakat,” tutur Herawati.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari proses pewarisan bahasa ibu kepada generasi muda agar tetap hidup dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Indonesia memiliki lebih dari 718 bahasa daerah. Ini adalah sumber kekayaan dan jati diri kita sebagai bangsa. Bahasa daerah harus dirawat, dilestarikan, dan diwariskan,” tutupnya.

(Inka Iqsabela A)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *