SBD, || Tanggal 24 Pebruari 2025 telah terjadi penganiayaan yang menimpah salah satu warga masyarakat desa Taworara Kecamatan Wewewa Barat,Kabupaten Sumba Barat Daya,nama korban Yulius Ngongo alamat Werangi dusun dua desa Taworara,Kecamatan Wewewa Barat.
Peristiwa penganiayaan ini berawal dari masalah perebutan penumpang (ojek),nama penumpang ibu Karolina Colin alamat RT Kadi Wanno,RW Wetawa desa Taworara,Kecamatan Wewewa Barat,Kabupaten Sumba barat Daya.
Diceritakan korban pada media,bahwa hari senin tanggal 24 Pebuari 2025 pukul 09:40 wita,ibu Karolina Colin menelpon korban Yulius Ngongo untuk datang jemput dirumahnya di Wetawa untuk pergi belanja di toko PAK Waimangura melewati jalan mendaki dan berbatu (jalan rusak) serta menghabiskan BBM sampai di kampung Reda Mata.
Sebelum dapat rumahnya kepala desa Taworara korban Uulius Ngongo bertemu dengan ibu Karolina Colin,ditengah jalan ternyata ibu Karolina Colin sudah dengan ojek lain.Yakni Yosua ipar kandung dari pada pelaku Jefri Padeda oknum TNI kodim SBD,”pungkasnya
Sebutnya lagi,bahwa oknum pelaku tersebut adalah anggota TNI kodim Sumba Barat Daya,panggilan Jefri Padeda,pada saat korban Yulius Ngongo bertemu di jalan,ibu Karolina Colin beri isyarat kepada korban Yulius Ngongo menunjukkan jarinya arak ke Maimangura (nampaknya ibu Karolina Collin mengajak korban Yulius Mgongo untuk ikut sampai ketempat yaitu di Toko PAK. .
Setibanya mereka bertiga di depan toko PAK Waimangura kedua motor berhenti sama-sama di depan toko tersebut,lalu korban Yulius Ngongo bertanya kepada ibu Karolina Colin,ko ibu tidak tunggu saya,Padahal ibu telepon saya untuk jemput naik ojek saya sekarang ojek yang lain lagi,kalau tidak jadi seharusnya ibu telepon balik saya karena jalan rusak,”katanya
Lanjut dia,Korban Yulius Ngongo merasa di rugikan oleh ibu Karolina Collin maka korban tersebut meminta ibu Karolina Collin untuk ganti kembali uang bensin,biar Rp.5000 saja tidak apa-apa,kata korban Yulius Ngongo.Lalu ibu Karolina Colin langsung masuk ke dalam toko PAK tanpa merespon permintaan korban Yulius Ngongo.
Karena ibu Karolina Colin tidak respon,maka korban Yulius Ngongo beralih ke Yosua yang antar (ojek) ibu Karolina Colin untuk minta uang 10.000 dalam bentuk canda saja.tiba-tiba ibu Karolina Colin berteriak keluar dari dalam toko PAK.Hey Lius kamu jangan ganggu keluarga besar TNI itu kata ibu Karolina Colin,lalu korban Yulius Ngongo menjawab,kalau pak Jefri Padeda itu keluarga saya juga ibu,”kata korban.
Kemudian ketiga oknum TNI Kodim Sumba Barat Daya yaitu Jefri Padeda dan dua orang temannya yang tidak dikenal oleh korban Yulius Ngongo sudah berada di persimpangan Taworara desa Waimangura,kecamatan Wewewa barat dengan maksud menunggu korban Yulius Ngongo,tidak lama kemudian korban Yulius Ngongo datang di tempat itu mau pulang ke rumahnya untuk mengantar penumpang Soleman Kakamesa.
Lalu Jefri Padeda bersama kedua orang temannya langsung menahan korban,Yulius Ngongo dengan kekerasan dan bertanya,kamu ya yang tidak takut sama TNI,kata para pelaku di sertakan pukulan keras kepada korban Yulius Ngongo,lalu korban menjawab,Maaf pak saya tidak pernah ucapkan kata-kata itu tidak takut TNI tetapi para pelaku semakin kasar,memukul korban,tendangan yang bertubi-tubi oleh pelaku oknum TNI anggota kodim SBD,sasaran pukulan mengenai kepala,pipi,rahang bawah,muka perut,tulang rebis bagian kanan.Korban Yulius Ngongo sempat berlutut dikaki oknum TNI tersebut,sambil menaruh tangan di atas kepala dan bersumpah demi Tuhan kakak Jefri Padeda,Saya tidak pernah ucapkan tidak takut sama TNI,namun ketiga oknum TNI semakin membabi buta menganiaya korban Yulius Ngongo tanpa ada prikemanusian sampai korban tidak berdaya,”cerita Yulius
Salah’ satu pelaku dari ketiga oknum TNI tersebut,JEFRI PADEDA sorong tangan untuk berjabat tangan secara paksa tanpa di ketahui alasannya oleh korban Yulius Ngongo,lalu korban ikut Sorong tangan dengan harapan agar ke-tiga oknum TNI menghentikan aksinya membabi buta.
Disamping itu juga pelaku mengatakan sebuah kalimat ancaman kepada korban Yulius Ngongo dengan berkata,kalau kau lapor saya ke kodim saya akan rubuh kan semua gigimu dan kalau kau mau proses sama saya sama saja kau lawan bintang kata pelaku Jefri Padeda setelah berjabat tangan dan akhir pelaku oknum TNI kodim SBD meninggalkan tempat kejadian peristiwa,tetap aneh pelaku tersebut bukannya mereka mau menolong membawah korban rumah atau ke Puskesmas,malah oknum TNI tersebut tidak menghiraukan korban yang kondisinya memprihatikan.
Kemudian keluarga mendapat informasi bahwa Yulius Ngongo dipukul oknum TNI kodim SBD,Lalu keluarga pergi ke TKP dan mengangkat korban selamjutnya dibawah kepuskesmas Waimangura untuk berobat,tidak lama kemudian Yulius Ngongo dibawah pulang kembali kerumhnya.
Selang beberapa hari,Keluarga melihat kondisi korban Yulius Ngongo sangat memprihatinkan,Pada pukul 02:30 Wita,Keluarga korban membawah korban Yulius Ngongo ke kantor PM Waingapu untuk buat laporan,keluarga mengharapkan para pelaku oknum TNI tersebut diproses sesuai hukum yang berlaku
,kalau perlu di pecat dari TNI,karena TNI dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat,selama ini hubungan TNI kodim SBD dengan masyarakat cukup baik,tetapi oknum ini harus di beri saksi keras diproses.
Selesai BAP,PM Waingapu membawah korban Yulius Ngongo kerumah Sakit Umum Umbu Rarameha untuk diperiksa dan sekalian diambil Visum,karena kondisi korban cukup parah maka Yulius Ngongo opnamen.
Harapan terakhir keluarga korban kepada PM Waingapu agar para pelaku diproses sampai tuntas untuk mewujudkan sebuah keadilan yang seadil-adilnya berdasarkan Undang-Undang yang berlaku di NKRI,
(Ndami Hamuly)