SUMBA BARAT, || Curah hujan tinggi sejak siang tadi memicu meluapnya aliran sungai, mengakibatkan sejumlah wilayah terendam air.
Salah satu titik terdampak adalah kawasan Kali Kaori, tempat delapan kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi akibat tingginya debit air.Selain itu, empat lokasi lain di dekat aliran sungai turut mengalami genangan air yang cukup signifikan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Barat, Antonius S. Kabba, mengungkapkan bahwa timnya segera dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terdampak.Kami sedang di lokasi. Ada lima titik yang genangan airnya cukup tinggi, terutama di daerah sekitar sungai,” kata Antonius.
Banjir ini juga menggenangi sejumlah rumah warga dan fasilitas umum, menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang lebih besar jika hujan terus berlanjut.
Salah satu warga, Nadya Maimunah (30), menyebut banjir seperti air masuk dalam rumah ini baru pertama kali terjadi.Baru kali ini terjadi banjir besar di sini sampai masuk rumah-rumah.Tapi tahun lalu di beberapa titik di Kota Waikabubak terjadi banjir serupa,” tuturnya.
Masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.Selain itu, bantuan logistik untuk para pengungsi tengah diupayakan agar dapat segera disalurkan.
Sementara itu, kondisi cuaca di wilayah NTT diperkirakan masih akan terus hujan dalam beberapa hari ke depan, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati terhadap kemungkinan banjir susulan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang, hujan lebat, hujan sangat lebat, dan angin kencang yang diperkirakan terjadi di beberapa wilayah Indonesia.BMKG mengeluarkan prakiraan potensi cuaca ekstrem mulai tanggal 20,21,dan 22 Januari 2025.
Sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi NTT, akan dilanda hujan lebat hingga sangat lebat.Berikut wilayah yang terdampak potensi cuaca ekstrem di Indonesia:
Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Selain itu, BMKG melaporkan perkembangan Siklon Tropis SEAN yang berasal dari bibit Siklon Tropis 90S.Siklon tropis ini memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia.
Dilansir dari laman resmi BMKG pada Senin, 20 Januari 2025, Siklon Tropis SEAN terdeteksi di Samudra Hindia barat Australia, pada koordinat 21.4LS, 112.2BT, atau sekitar 1.590 kilometer sebelah barat daya Sabu.
Siklon ini bergerak ke arah barat-barat daya dengan kecepatan 10 knots atau 19 kilometer per jam, menjauhi wilayah Indonesia.Kekuatan Siklon Tropis SEAN mencapai 70 knots atau sekitar 55 kilometer per jam dengan tekanan 968 hPa.
BMKG memprediksi kecepatan angin maksimum siklon ini akan meningkat dalam 24 jam ke depan menjadi kategori tiga.Dampak Tidak Langsung Siklon Tropis SEAN terhadap Indonesia:
Hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di wilayah Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.
Tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter (moderate sea) di wilayah Laut Sawu, Selat Sumba, dan Samudra Hindia Selatan NTT.Tinggi gelombang 2,5 – 4 meter (rough sea) di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada dan memantau informasi terkini guna mengantisipasi risiko cuaca ekstrem.
(Ss)