Menggagas Konservasi Berkelanjutan di Sisimeni Sanam: Kolaborasi untuk Masa Depan Alam dan Masyarakat

SERGAP.CO.ID

KUPANG, || Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina, Kludolfus Tuames, melakukan supervisi atas pelaksanaan pembuatan Unit Percontohan Usaha Pelestarian Sumberdaya Alam (UP-UPSA) di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sisimeni Sanam. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama antara BPDAS Benain Noelmina NTT dan Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kupang.

Bacaan Lainnya

Supervisi tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dapat mendukung program pelestarian lingkungan yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Di dalam kegiatan ini, integrasi berbagai sistem pengelolaan lahan menjadi fokus utama, dengan tujuan utama untuk mewujudkan keberlanjutan ekologis di kawasan yang terletak di Nusa Tenggara Timur ini.

Salah satu komponen utama yang ditekankan dalam kegiatan ini adalah penanaman pohon, yang bertujuan untuk meningkatkan tutupan lahan serta mengurangi risiko erosi. Penanaman pohon ini tidak hanya memiliki dampak positif terhadap ekosistem, tetapi juga sebagai upaya mitigasi bencana alam yang dapat ditimbulkan oleh degradasi lahan.

Metode konservasi tanah dan air juga diterapkan di lokasi ini, yang menggunakan pendekatan teknik sipil untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan memperhatikan kualitas tanah dan sumber daya air, konservasi yang dilakukan diharapkan dapat menjaga kelestarian alam serta memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam tersebut.

Selain itu, penanaman tanaman semusim juga menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Tanaman semusim tidak hanya berfungsi untuk melengkapi pola konservasi yang ada, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar dengan mendukung kebutuhan pangan mereka, terutama dalam meningkatkan ketahanan pangan lokal.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan peternak lokal, kegiatan ini juga mencakup penanaman pakan ternak. Dengan menyediakan pakan hijauan yang cukup, diharapkan produktivitas peternakan dapat meningkat, memberikan manfaat ekonomi bagi peternak, serta memperbaiki kualitas hidup mereka.

Kludolfus Tuames menekankan bahwa integrasi antara berbagai kegiatan ini sangat penting untuk mencapai tujuan pelestarian alam yang berkelanjutan. Menurutnya, keberlanjutan lingkungan harus seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga kedua aspek ini dapat berkembang berdampingan.

“Kegiatan ini adalah komitmen kami untuk bumi, alam, dan kehidupan yang lebih baik. Dengan pendekatan yang terintegrasi, kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung, baik dalam segi ekonomi maupun lingkungan,” ujar Tuames dalam sambutannya.

Pemilihan KHDTK Sisimeni Sanam sebagai lokasi kegiatan ini tidaklah tanpa alasan. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi model kawasan konservasi yang berkelanjutan, sekaligus menjadi contoh bagi kawasan lainnya di NTT dan Indonesia secara umum.

Kerja sama yang terjalin antara berbagai pihak ini sejalan dengan tujuan nasional dalam mitigasi perubahan iklim serta upaya pelestarian sumber daya alam untuk masa depan yang lebih baik. Dengan prinsip-prinsip konservasi yang diterapkan, diharapkan kawasan ini dapat berperan penting dalam mengurangi dampak negatif perubahan iklim di kawasan timur Indonesia.

Keberhasilan kegiatan ini diharapkan tidak hanya berdampak pada kawasan Sisimeni Sanam, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi wilayah lainnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Proyek ini dapat direplikasi untuk memperluas dampaknya pada pengelolaan sumber daya alam secara bijak, dan lebih jauh lagi, menginspirasi langkah-langkah serupa di tingkat nasional maupun global.

Secara keseluruhan, kegiatan yang dilaksanakan di KHDTK Sisimeni Sanam ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait dalam menjaga keberlanjutan alam serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan bersama.

(Dessy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *