LABUAN BAJO, || Rasa peduli terhadap sesama kembali ditunjukkan jajaran Kepolisian dan TNI beserta masyarakat Manggarai Barat, dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bantuan tersebut dilepas langsung oleh jajaran Forkompinda Manggarai Barat diatas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Ahmad Yani 351 pada Sabtu (16/11/2024) kemarin.
“Kita dari Polres Mabar bersama Pemda Mabar, Lanal Labuan Bajo, Koramil 1612-02/Komodo dan masyarakat berinisiatif untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana alam di Larantuka, Flotim,” kata Kapolres Mabar, AKBP Christian Kadang, S.I.K.
Ia menjelaskan, bantuan kemanusiaan ini merupakan hasil dari pengumpulan bantuan dari seluruh masyarakat Manggarai Barat.
Terdiri dari berbagai kebutuhan pokok, seperti makanan, minuman, pakaian, selimut, handuk, sarung, perlengkapan ibadah, obat-obatan, dan kebutuhan bayi.
“Kami berharap bantuan yang dikirimkan tersebut dapat bermanfaat dan meringankan beban para korban yang terkena dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki,” ungkapnya.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Minggu (3/11/2024), meninggalkan duka yang amat mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki, yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut itu terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Erupsi tersebut berdampak pada 6 desa di Kecamatan Wulanggitang dan 4 desa di Kecamatan Ile Bura, yang keduanya berada dalam zona bahaya sejauh 7 kilometer dari kawah gunung.
Setidaknya ada 10 warga meninggal dunia, 63 orang lainnya mengalami luka ringan, sedang dan berat, serta ratusan rumah termasuk 4 sekolah dan 1 biara susteran rusak parah.
Sementara itu, ribuan warga dari sejumlah desa dan kecamatan yang ada di kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki harus mengungsi dan meninggalkan rumah demi keselamatan.
Hingga Jumat (15/11) pukul 20.00 Wita, tercatat sebanyak 1.825 orang pengungsi di Poslap Konga, 764 orang pengungsi di Poslap Bokang, 1.669 orang pengungsi di Poslap Lewolaga, 1.046 orang pengungsi di Puslap Eputobi, 690 orang pengungsi di Poslap Kobasoma dan 394 orang pengungsi di Poslap Ile Gerong.*
Kemudian berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), total populasi terdampak sebanyak 2.734 KK atau 10.295 jiwa. Di Kecamatan Wulanggitang terdapat 2.527 KK (9.479 jiwa) yang terdampak, sementara di Kecamatan Ile Bura terdapat 207 KK (816 jiwa)
(Ss)