KAB. BLITAR, || Warga pesisir pantai tambakrejo rupanya sudah tidak asing lagi dengan istilah Larung Sesaji. Larung sesaji merupakan sebuah tradisi turun temurun yang diadakan tiap 1 Muharram. Tradisi ini diyakini sebagai sebagai upaya mensyukuri nikmat tuhan berupa rezeki, keselamatan serta hasil alam yang melimpah.
Selasa (9/7/2024) masyarakat Desa Tambakrejo mengadakan kirab tumpeng dan sesaji. Kemudian tumpeng dan sesaji diarak dari Kantor Desa Tambakrejo menuju pesisir pantai untuk didoakan.
Dalam prosesi ini dihaturkan ungkapan-ungkapan syukur atas hasil laut yang diperoleh selama setahun, serta harapan agar memperoleh hasil yang baik tanpa halangan dan musibah. Untuk mengawali prosesi kegiatan ini, biasanya terlebih dahulu dibacakan sejarah Desa Tambakrejo dan tujuan dari prosesi larung sesaji. Selanjutnya gunungan yang telah didoakan diarak menuju bibir pantai.
Dalam sambutannya, Kepada Desa Tambakrejo Surani mengatakan bahwa “Pertama larungan ini kan kita nguri-nguri budaya, kedua jangan dipahami mistik. Kita sedekah tidak hanya kepada manusia saja tapi juga semua makhluk ciptaan Allah SWT seperti ikan di dalam telaga ini,” ungkapnya.
“Hari ini kita juga mengajak seluruh lapisan masyarakat termasuk kalangan anak muda biar mengajarkan jika punya tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan,” tambahnya.
Sambutan Bupati Blitar yang diwakilkan kepada Camat Wonotirto mengatakan bahwa larung sesaji yang diadakan di pantai tambakrejo blitar ini telah ada dari tahun ke tahun dan merupakan program unggulan Kabupaten Blitar.
“Disamping pantai tambakrejo yang mempunyai segudang potensi ekonomi dan keindahan, kita semua harus tetap waspada. Dimana warga sekitar harus waspada terhadap tsunami dan gempa bumi” pungkasnya.
(ADV/KMF/DAR)