SERGAP.CO.ID
BANJAR, || Pekejaan proyek pemeliharaan /rehabilitasi jalan ciaren diduga asal asalan, dan tidak sesuai spesifikasi yang di tentukan di dalam dokumen kontrak, pekerjaan tersebut di menangkan oleh Cv Satria Perdana, dengan anggaran RP 1, 324.950.000 diserap dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2022, di kerjakan 120 hari kalender dengan nomer kontrak 602.1/04 -DPUPRT 01/2022./PPK.AS.
Ditemui Asep Nurdin sebagai pemerhati pembangunan pemerintah dan sekaligus tokoh masyarakat Batulawang di sekertariatnya, Senin 19 /09/2022 pukul 10. 00 Wib menyampaikan, bahwa pekerjaan tersebut di duga asal asalan tidak sesuai spek yang di tentukan dalam dokumen kontrak dan diragukan kualitas /kuantitasnya.
Pasalnya, banyak matrial yang tidak sesuai dengan spek seperti dalam aitem pelebaran Agregat yang harus di pasang itu, 20 Cm Agregat A, 10 Cm Agregat B, fakta intregritas di lapangan sesuai temuan ternyata yang A, pakai B, yang pakai C, dan kami yakin itu sangat berpengaruh terhadap kekuatan berem pasangan yang tidak stabil dan koltur jalan yang sangat rawan, yang seharusnya pihak Binamarga harus mengawasi pekerjaan tersebut melalui pengawas yang mewakili direksi, yang jelas ini ada indikasi sangat merugikan keuangan negara, karena pastinya ada selisih harga antara Agregat, A dan B, Agregat B dan C. “Paparnya.
Masih kata Asep, selalu menanyakan siapa sih sebenarnya pelaksana teknis di lapangan yang bertanggungjawab di dalam pekerjaan tersebut, karena di lihat dari RKS /rencana kerja dan syarat syarat kerja aturannya, pelaksana harus sesuai dengan struktural yang tercantum di dalam profil Compeny perusahaan yang memenangkan tander tersebut.
“ Direktur utama menguasakan kepada pelaksana teknis di lapangan yang sesuai nama identitasnya, jadi tolong kepada pihak Dinas harus lebih jeli, karena ketika pekerjaan tersebut sudah selesai, dan dalam kurun waktu sekian bulan atau tahun sudah rusak lagi itu kurangnya koordinasi antara pengawas dari dinas dan pihak pelaksana di lapangan. “Ujarnya.
Riki Pengawas di lapangan saat di komfirmasi team awak media sergap.co.id melalui whatsApp tidak ada jawaban sama sekali, terkait hal tersebut sampai berita ini di turunkan.
Ditempat terpsah, team sergap.co.id menemui salah satu warga yang ikut kerja di proyek tersebut, sebut saja Umis warga Cipelah dan beliau menjelaskan, bahwa sudah dua minggu ini belum bayaran padahal saya memerlukan uang untuk kebutuhan sehari-hari untuk keluarga saya, tapi sudah dua minggu ini belum di bayar juga. “Keluhnya.
Selain itu, pembayaran upah sering terlambat yang janjinya seminggu sekali tapi nyatanya begini, kami merasa jengkel, sampai-sampai rekan saya juga yang ikut memborong kerja menahan aspal buat jaminan kalau gak di bayar dalam tiga hari aspal silahkan di jual kata pihak perusahaan dan hal tersebut di benarkan Asep Yadi sebagi ceker yang mewakili dari perusahaan.
(Team)