SERGAP.CO.ID
KAB. KUNINGAN, || Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana sebagai Yang Bertempat di Halaman Setda Kabupaten Kuningan, Senin 26/04/2021 Bupati Acep Pembina Upacara, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tema utama Hari Kesiapsiagaan Bencana 2022 adalah ‘Siap untuk Selamat’.
Sementara itu, sub tema tahun ini “Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana”. Sebagai informasi, pemerintah melalui BNPB mencanangkan tanggal 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diperingati setiap tahunnya.
Tujuan Hari Kesiapsiagaan Bencana? Dikutip dari laman resmi BNPB, hari tersebut dimaksudkan untuk mengajak dan menyadarkan semua pihak termasuk masyarakat dalam melakukan latihan kesiapsiagaan bencana yang dilaksanakan secara serentak. Latihan secara serentak di seluruh Indonesia ini dilakukan pada satu hari dalam setahun yakni pada tanggal 26 April, sambungnya.
“ Latihan tersebut untuk mengimplementasikan Risk Understanding, Risk Governance, Risk Financing, Preparedness for Good Response” Tutur Bupati.
Lanjut Acep, diharapkan latihan pada Hari Kesiapsiagaan Bencana dapat meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana.
Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, membunyikan tanda secara serentak kentongan, sirine, dan lonceng pukul 10.00 waktu setempat adalah tanda dimulai latihan.
Satu hal yang tidak boleh kita lupakan “Pencegahan, Pencegahan, dan Pencegahan. Karenanya, dalam kesempatan ini saya kembali menegaskan pentingnya Pencegahan dan Mitigasi. Mitigasi harga mati. Pesan Presiden RI Joko Widodo dalam arahan Kepala BNPB Doni Monardo yang dibacakan oleh Bupati Acep.
“ Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para Kepala Daerah dan jajarannya atas kesungguhan dalam mendukung Hari Kesiapsiagaan Bencana dengan mengajak masyarakat meningkatkan kapasitas menghadapi bencana” Ungkap Bupati.
Apresiasi dan penghargaan juga secara khusus saya sampaikan kepada Kepala/Pimpinan (Kantor/organisasi/desa/kelurahan/dll) yang telah mengikuti simulasi evakuasi mandiri. Simulasi evakuasi ini sangat penting dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
Kita ketahui bersama, bahwa wilayah negara kita sangat rawan terhadap bencana, antara lain bencana Hidrometeorologi, yang dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim. Badai siklon tropis, hujan lebat yang mendatangkan banjir bandang, serta gelombang panas dan kekeringan yang bisa mengakibatkan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Selain itu, kita mengenal adanya bencana geologi seperti misalnya erupsi gunung berapi, gempa bumi, gas beracun dan lain sebagainya. Terakhir bencana non alam seperti Pandemi Covid-19 yang sedang melanda seluruh dunia.
Karenanya, upaya pencegahan dan mitigasi harus terus menerus dilakukan. Lakukan 4 langkah dalam kesiapsiagaan bencana :
- Kenali ancaman dan bencana disekitar kita
- Kurangi resiko bencananya sesuai kemampuan kita
- Tentukan tempat yang aman disekitar kita
- Ajak seluruh keluarga melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman.
Pesan saya teruslah berlatih melalui latihan evakuasi mandiri, saya berharap masyarakat makin Tangguh dalam menghadapi bencana. Selain kesadaran masyarakat, saya minta ketegasan dari pimpinan atau kepala daerah dalam menghadapi situasi bencana.
Apel kesiapsiagaan bencana ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kuningan H. M Ridho Suganda, SH., M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana, S.STP, jajaran BPBD Kabupaten Kuningan dan para peserta Apel Siaga.
(Agus M)