SERGAP.CO.ID
PASAMAN BARAT, || Lisda Hendrajoni Anggota Komisi DPR RI meninjau langsung kondisi korban bencana gempa bumi 6,2 SR yang terjadi di wilayah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) pada jum,at (25/6).
Kedatangan Lisda Hendrajoni Bersama dengan Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto, dan rombongan sampai di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman Barat, pada Sabtu (26/2) tepatnya di lokasi Posko Bencana Gempa Pasbar.
“Kita langsung menggelar rapat bersama dengan sejumlah pejabat daerah di Posko Bencana, karena kita akan evakuasi para korban gempa ke pengungsian. Ini nanti juga akan difasilitasi langsung oleh BNPB pusat,” ujar Lisda.
Dikatakan Lisda Hendrajoni, berdasarkan data yang disampaikan dalam rapat tersebut, setidaknya jumlah pengungsi akibat gempa bumi di Pasaman Barat hampir mencapai angka 16.000 warga yakni di Kabupaten Pasaman 3.000 dan Kabupaten Pasaman Barat 13.000. Bahkan hingga sabtu malam, dilaporkan setidaknya 10 orang meninggal dunia, luka berat 10 orang dan luka ringan 76 orang.
“Kita sudah serahkan bantuan untuk para warga yang berada di pengungsian seperti makanan siap saji, selimut, susu untuk bayi dan ibu menyusui, vitamin dan perlengkapan lainnya. Juga ada dana siap pakai masing-masing 500 juta Rupiah, untuk kedua Kabupaten yang terkena bencana,” jelasnya
“Meski belum mencukupi, tadi kita sudah langsung minta BNPB dan Kementrian sosial untuk segera mengirim lagi, untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana ini, terutama obat-obatan dan makanan,” sambung anggota Fraksi Nasdem tersebut.
Meskipun fokus pada evakuasi korban dan penanganan para pengungsi, Politisi asal Sumatera Barat tersebut juga tengah mengupayakan bagaimana nantinya dimasa pemulihan rumah-rumah warga yang rusak atau rubuh dapat dibangun kembali melalui bantuan pemerintah.
“Kita sekarang fokus dulu untuk penanganan evakuasi dan para pengungsi. Nantinya kita akan upayakan bagaimana pada korban ini untuk mendapatkan bantuan, bagi rumah yang rusak berat atau bahkan rubuh. Karena jumlahnya cukup banyak, kita upayakan bantuan nya dari Pusat,” sambungnya.
Lisda juga meminta pada para pejabat di Pasaman Barat, agar segera melaporkan rincian kebutuhan untuk penanganan status tanggap darurat di Pasaman Barat. Hal ini juga guna percepatan penanganan, sehingga juga mendapat respon yang cepat dari pemerintah pusat.
“Segerakan laporan dan informasi kebutuhannya, sehingga penanganan dari pusat juga segera mendapatkan respon, sehingga bantuan yang diberikan tidak terlambat, dan masyarakat dapat merasakan kehadiran pemerintah dalam bencana seperti ini. Kami pribadi menyampaikan rasa duka yang mendalam dan prihatin dengan kondisi yang menimpa saudara kota di Pasaman Barat ini. Semoga kita semua diberikan ketabahan oleh Allah SWT, dalam menghadapi ujian ini, Aamiin,” tutupnya.
(Wempi Hardi)