SERGAP.CO.ID
KAB. BANDUNG BARAT, || Berbagai kegiatan organisasi masih bisa tetap berjalan meskipun di bulan Ramadhan dimana setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa. Faktanya memang ada sebagian orang yang mengurangi intensitas aktivitas di bulan puasa tersebut, dan ada juga sebagian yang tetap bahkan tambah semangat dalam mengisi berbagai kegiatan di bulan puasa. Termasuk berbagai kegiatan pengabdian dan sosial lainnya yang bisa dilakukan saat berpuasa.
Semangat pengabdian tersebut, nampaknya tidak pernah lelah untuk terus dilakukan oleh Prawita GENPPARI, khususnya dalam memberikan semangat dan motivasi bagi generasi muda Indonesia. Kegiatan di penghujung bulan Ramadhan 1443 H yang lalu diselenggarakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPPS yang beralamat di desa Cisarua Lembang kabupaten Bandung Barat.
“ Alhamdulillah segenap jajaran pengurus Prawita GENPPARI senantiasa semangat mewakafkan sisa hidupnya dengan melaksanakan berbagai program untuk kemajuan bangsa dan negara “, ujar Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Selasa (3/5). Hal tersebut ia sampaikan ketika bercerita saat mengisi kegiatan motiivasi pelajar agar tetap semangat dalam mencapai cita – cita, dan juga semangat untuk terus berprestasi.
Acara ini dibuka oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang menyambut positif kegiatan semacam ini dan mengharapkan kegiatan semacam ini bisa dilakukan berkelanjutan. Apalagi Prawita GENPPARI memiliki judul – judul pelatihan yang relevan dalam menunjang kemajuan kampus serta nilai manfaat bagi pelajarnya.
Sementara itu, Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi yang bertindak selaku narasumber dan juga motivator menyampaikan beberapa hal penting terkait dengan motiivasi belajar agar bisa berprestasi. Pertama merujuk pada pengalamannya saat mengajar di beberapa kampus di luar negeri, dimana nilai mahasiswa yang berasal dari Indonesia prestasi akademiknya secara umum lebih baik dari mahasiswa lainnya. Namun demikian faktanya masih banyak mahasiswa yang belum berprestas karena tidak memiliki motivasi berprestasi.
Disamping itu ia juga menjelaskan pengalaman hidupnya yang mana sudah memiliki status yatim piatu di saat masih duduk di bangku SMA. Hal ini tentu bukan hal yang mudah untuk mewujudkan cita – cita karena sudah tidak ada lagi ibu tempat untuk mengadu, ataupun ayah untuk meminta sesuatu. Tetapi bermodalkan tekad, semangat dan motivasi yang kuat akhirnya apa yang dicita – citakan waktu masih sekolah bisa tercapai. Oleh karenanya pengalaman empirik tersebut yang banyak ia sampaikan, sehingga motivasinya benar – benar terasa membumi dan bukan sekedar kajian teori samata.
Setelah selesai memaparkan banyak hal terkait dengan motivasi berprestasi, akhirnya acara ditutup dengan tanya jawab. Di sesi tanya jawab ini tampak sekali banyak peserta yang ingin bertanya, namun karena waktu yang terbatas dan mau buka puasa maka pertanyaan dibatasi 4 orang penanya saja.
“ Alhamdulilah semua peserta tampak sangat antusias, semoga apa yang disampaikan bisa menambah semangat belajar mereka untuk lebih berprestasi lagi. Negeri ini sedang membangun dan akan tersu membangun, maka tentu sangat diperlukan SDM – SDM yang siap guna di bidangnya masing – masing. Oleh karenanya, menanamkan nilai – nilai semangat dalam berprestasi akan menjadi penggerak dan daya dorong untuk mencapai apa yang dicita – citakan “, pungkasnya.
(DP)