SERGAP.CO.ID
PANDEGLANG, || Proyek Pengembangan Jalan Usaha Tani (JUT) setelah diberitakan Sabtu (30/10) terkait tidak di pasangnya Papan Informasi (plang proyek) karena diduga melanggar undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 79 Tahun 2012 dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dana nya berasal dari Negara dan wajib memasang Papan Informasi (Papan Nama Proyek)
Namun dari pantau awak media, Minggu (31/10) pihak pelaksana langsung mendadak memasang Papan Informasi meskipun pekerjaan sudah 90 persen.
Diduga lemahnya pihak pengawasan dari Dinas terkait hingga pekerjaan sudah hampir selesai dan tidak mengingatkan Kelompok Tani Sukawaris yang mengerjakan langsung bangunan Jalan Usaha Tani (Pengerasan jalan) dan juga tanpa memperdulikan masyarakat sekitar atau anggota kelompok tani tersebut, padahal dengan adanya pekerjaan tersebut sangat membantu masyarakat untuk ikut bekerja.
Setelah dipasangnya papan informasi baru di ketahui Proyek ini bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Tahun Anggaran 2021 dengan nilai anggaran 190 juta rupiah, di kerjakan oleh Kelompok Subang Jaya 1 Desa Sukawaris Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten di bawah naungan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang pada pekerjaan pengerasan jalan tersebut,
Sementara itu Guing selaku ketua kelompok tani Subang Jaya 1 saat dimintai keterangan mengatakan bahwa kalau untuk pekerja itu ada 15 orang pekerja dan itu juga ada yang dari Malingping kabupaten Lebak dan ada juga orang sini karena kalau orang sini susah, banyak yang tidak mau kerja, dan itu pun sudah musyawarah bersama masyarakat Desa Sukawaris, mereka tidak ada yang mau kerja.
Guing juga menambahkan, pekerjaan tersebut kalau di kerjakan oleh orang desa Sukawaris hasilnya kurang bagus, dan anggaran itu dari pemerintah untuk masyarakat.
“Sebenarnya saya pusing banyak yang datang ke rumah saya dari rekan rekan lembaga dan media, padahal dari awal juga saya tidak mau mendapatkan program JUT, sudah lah saya mau cari pekerja dulu,” kata Guing.
Sementara itu Ketua RT desa Sukawaris saat dimintai keterangan bahwa tidak ada musyawarah atau mengajak masyarakat untuk bekerja bangunan jalan tersebut.
“Setahu kami, tidak ada ajakan atau musyawarah untuk pekerja, padahal masyarakat disini juga banyak yang mau bekerja dan sangat membutuhkan pekerjaan apa lagi disaat seperti ini,” bebernya.
Ditempat terpisah beberapa warga desa Sukawaris saat ditemui mengatakan bahwa mereka juga sangat membutuhkan pekerjaan tersebut.
“Padahal kami siap sebagai warga setempat, karena memang itu jalur yang jalan menuju lahan garap kami. Jadi jika kami kerjakan pasti kualitas hasilnya pun akan kuat dan bagus,” ujarnya.
(Time)