SERGAP. CO. ID
KOTA TASIKMALAYA, || Pandemi Covid-19 yang belum usai memberikan dampak terhadap jalannya kegiatan usaha dan operasional koperasi. Dampak yang signifikan juga terjadi terhadap perekonomian di Indonesia. Dari semua lini usaha mikro, kecil hingga koperasi sangat terdampak dengan adanya wabah virus korona. Penjualan menurun, permodalan, pesanan menurun, kesulitan bahan baku, dan kredit macet.
Berdasarkan online data system (ODS) per 31 Desember 2020, ditemukan banyak koperasi yang mengalami penurunan modal sendiri dan modal luar sehingga berpengaruh terhadap likuiditas. Tidak sedikit pula koperasi yang melaporkan kesulitan operasional. Sebab, anggotanya tidak sanggup membayar cicilan, juga banyak yang menarik simpanan di koperasi simpan pinjam.
Di sisi lain, terjadi pula peningkatan pengaduan anggota mengenai perselisihan atas penyelesaian pinjaman yang bermasalah. Banyaknya pinjaman bermasalah tersebut sebagai akibat dari aktivitas usaha anggota maupun masyarakat yang gulung tikar dan akhirnya tutup sebagai dampak Covid-19. Sehingga seperti diketahui bersama, saat ini telah terjadi krisis kesehatan yang berdampak luas kepada krisis ekonomi. Rabu 22/09/2021.
Seperti yang di utarakan oleh Pimpinan Cabang Koprasi Serambi Dana Tasikmalaya Robi Rahwana yang beralamat di Jln Raya Mangkubumi Kota Tasikmalaya mengatakan “memang kendala di masa pandemi ini banyak keluhan dari nasabah terkait pembayaran, itupun kami sudah berdiskusi dengan kantor pusat dan di berikan kebijaksanaan dan kelunakan dalam pembayaran bahkan bagi nasabah yang mau membayar langsung dan datang ke kantor maka akan kami potong sebagai pengganti uang transportasi.” Ujar Robi
Di tempat yang berbeda PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) merupakan layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha yang di Pimpin oleh Iqbal selaku Pemimpin PNM Mekaar Tasikmalaya mengatakan “di saat pandemi ini saya sangat mengutamakan penerapan sistem humanis dan persuasif kepada para karyawan saya dalam bekerja dan menghadapi para nasabah. Sebenarnya banyak program program yang akan kami terapkan kepada para nasabah seperti contohnya kami akan membuka semacam toko mini market dimana yang berperan di dalamnya adalah hasil produksi dari para nasabah, ini adalah salah satu upaya kami sebagai pendongkrak perekonomian dan garda terdepannya.
Harapan dan saran kami kepada para nasabah adalah sangat mengharapkan bekerja sama dalam mewujudkan program dan kami menginginkan adanya pelatihan pelatihan usaha, karena kedepannya kami bekerja sama dengan BRI untuk mendorong permodalan usaha bagi mereka yang membutukan modal besar dan akan di permudah.” Pungkas Iqbal.
(Sonny)