Proyek P3A Nangewer Dusun Nyalenghor Pagerageung Diduga Tidak Mengacu RAB Menggunakan Batu Kali

SERGAP CO.ID

KAB. TASIKMALAYA, || Pekerjaan program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) dengan kegiatan pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi unan nyalenghor  di Desa Nanggewer Kecamatan Pagerageung yang merupakan program P3-TGAI dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diduga tidak sesuai RAB. Pasalnya, dari pasangan batu bukan batu belah melainkan batu kali yang di ambil di bantaran sungai yang ada di lokasi pekerjaan.

Bacaan Lainnya

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) adalah program rehabilitasi, peningkatan, atau pembangunan jaringan irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan sendiri oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air secara swakelola.

Namun tidak seperti yang ada di kelempok Mitra Cai Mekar Buana yang berada di Dusun Nyalenghor Desa Nangewaer Kecamatan Pagerageng yang diduga tidak sesuai  speck ada.

Selain itu, dalam pekerjaan pemasangan batu juga pihak pelaksana tidak merujuk kepada spesifikasi teknis pekerjaan peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi yang dikeluarkan Dinas PU. Dari pantauan sergap.co.id di lokasi pekerjaan tersebut menggunakan batu kali yang di duga syarat kepentingan korupsi demi meraup keuntungan pribadi.

Salah satu pekerja HOK saat di tanya media ini memaparkan bahwa batu yang di gunakan untuk pekerjaan berasal dari batu kali bahkan saya yang mengambil batu tersebut.” Ucapnya kepada awak media sergap.co.id.

Menurut salah seorang warga berinisial (Y), mengatakan kalau batu kali di ambil ini bisa terjadi erosi dan banjir karena batu sebagai penahan kecepatan air deras di ambil dan di pakai pekerjaan P3A.

Sementara, Ade selaku pelaksana pekerjaan P3A saat di komfirmasi media ini di kediamannya untuk kedua kalinya tapi sangat di sayangi tidak ada rumah dengan alasan lagi keluar, sementara anaknya ngasih nomor telpon saat di telpon namun tidak aktif, dan menyampaikan bapak tidak ada, lagi ada kegiatan di singaparna. ” Ujar anaknya .

Maka dari itu, kepada pengawas BBWS dan Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Dan Inspektorat di mohon turun kelapangan agar tahu  hal tersebut di atas tidak terualang lagi. “Pungkas warga.

Sampai berita di terbit kepala Desa belum bisa di hubungi di karenakan di hari libur kerja.

(M. ALI)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.