by. M Rizal Fadillah
Malas sebenarnya komentari orang satu ini. Akan tetapi tetapi fenomenanya memaksa untuk membuat renungan bahwa ternyata ada manusia yang seperti itu. Betapa Maha Kuasanya Allah SWT menutup mata hati seorang hamba yang mampu menertawakan kehidupan akherat nanti.
Nikita Mirzani memang menjadi ayat kehidupan. Ocehan diri yang tidak ingin masuk surga tetapi senang masuk neraka cukup menyentak. Dapat jumpa artis-artis disana, bahkan bisa bikin acara, katanya. Luar biasa beraninya bercanda atau berkeyakinan seperti itu.
Setiap akhir shalat kita berdoa “Allahumma inni a’udzubika min adzabi jahannam”. memohon perlindungan Allah dari adzab neraka. Begitu juga saat berdoa “sapujagat” dengan akhir kalimah “waqiina adzabannar” (pelihara kami dari adzab neraka).
Iblis lah yang sudah pasti dan terjamin masuk neraka. Pembangkangan terhadap syari’at adalah penyebab. Itu maksiat namanya. Nikita keliru di neraka bukan hanya berteman dengan artis yang ia sebutkan, tetapi juga dengan Iblis makhluk jelek, jahat dan terkutuk.
Negara bermoral tidak boleh membiarkan orang seperti Nikita bebas berbicara dan berkeliaran. Ada UU pornografi yang bisa memenjarakan, ada pula UU ITE berkaitan dengan ujaran kebencian atau yang berkaitan dengan mempermainkan agama ada satu lima enam a KUHP.
Memang sulit memberi pengertian orang yang tidak berbasis agama atau berkeyakinan akherat minim. Dunia telah mengubur keimanannya. Uang, ketenaran, tepuk tangan dan kecantikan. Semua itu adalah tipuan palsu. Fatamorgana dari kebodohan.
Rosulullah SAW menyatakan bahwa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah dua lubang yaitu “kemaluan dan mulut” (HR Bukhori). Jagalah omongan dan janganlah jadi pezina. Tempatnya memang neraka.
Jika tidak takut neraka, maka cobalah nyalakan api, lalu masukan tanganmu ke dalam api itu.
Moga kuat dan masih bisa tertawa-tawa.
(**) Pemerhati Politik dan Keagamaan.
Bandung, 23 Nopember 2020