SERGAP.CO.ID
KAB. KARAWANG, – Kasubag Tata Usaha Kementrian Agama Wilayah Kabupaten Karawang, H Wirmo mengatakan, mulai minggu depan sebanyak 6.600 jemaah umrah asal Karawang dapat giliran berangkat ke tanah suci. Hal ini menyusul dibukanya kembali kuota umrah untuk Indonesia sejak 1 November 2020 silam.
“Belum ada informasi resmi mengenai jumlah kuota jemaah umrah asal Karawang yang diberangkatkan per harinya. Mengingat, Indonesia hanya dibolehkan mengirim 800 sampai seribu jemaah per hari,” katanya, Rabu (4/11/2020).
Menurutnya, untuk sementara belum semua bandara di Indonesia yang dibolehkan memberangkatkan jemaah. Sebab, protokol kesehatan pemberangkatan umrah masih di tahap percobaan.
.
“Usia pun dibatasi. Di atas 50 tahun tidak boleh berangkat. Jemaah langsung berangkat dari bandara Indonesia ke bandara Saudi Arabia tanpa transit,” ujarnya.
Lanjut dia, nantinya akan menjalani tiga kali swab. Pertama swab di bandara sebelum berangkat. Sambil menunggu hasil swab, jemaah dikarantina. Berkas hasil swab hanya bertahan selama 72 jam atau sekitar tiga hari. Selanjutnya, jemaah diswab ulang setelah turun dari pintu pesawat. Kalau hasilnya negatif, jemaah bisa mendaftar untuk tawaf.
.
“Jumlah tawafnya dibatasi hanya satu kali,” kata dia.
Swab terakhir dilakukan saat jemaah tiba di tanah air. Kalau hasilnya positif, jemaah wajib diisolasi di bandara.
.
Karena menggunakan protokol kesehatan ketat, tentu ada konsekuensi biaya. “Biaya umrah biasa Rp 25 juta. Di masa pandemi, ada tambahan biaya sekitar Rp10 juta. Masyarakat yang sudah daftar kami imbau, kalau mau nambah silakan. Kalau tidak, bisa menunggu jadwal pemberangkatannya digeser sampai selesai pandemi,” pungkasnya.
(Liputann ; Ahmad Z)