KAB. KARAWANG, || Minyak jelantah merupakan salah satu limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan. Hal itu disebabkan karena minyak jelantah mengandung zat beracun dan sulit diurai sehingga dapat merusak ekosistem alam. Puput Agustine, Mahasiswi Jurusan Teknik Kimia Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menjelaskan, selain mencemari lingkungan, minyak jelantah juga dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
“Di masyarakat seringkali minyak goreng digunakan berulang kali untuk alasan ekonomis daripada membuang sisa minyak goreng, namun ada risiko kesehatan yang mengintai jika terus menerus mengonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak jelantah.” ujar Puput saat memaparkan materi dalam acara Sosialisasi pembuatan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi di Desa Kedawung, Rabu (22/1/2025).
Untuk itu, mahasiswa KKN Unsika 2025 Desa Kedawung, Kecamatan Lemahabang, Karawang menginisiasi program kreatif dan inovatif berupa sosialisasi tentang tata cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Sosialisasi ini dihadiri oleh ibu-ibu posyandu dan PKK Desa Kedawung. Sebagai informasi, lilin aromaterapi dirancang untuk memberikan aroma segar di dalam ruangan sehingga bermanfaat untuk meredakan stress, meningkatkan kualitas tidur dan menambah suasana tenang dan nyaman di dalam rumah.
Program ini juga diharapkan dapat memberdayakan masyarakat Desa Kedawung, dimana lilin aromaterapi ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dijual kembali sehingga dapat menggeliatkan produktivitas UMKM Lokal dan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat.
(Tim KKN Unsika 2025 Desa Kedawung)
