SERGAP.CO.ID
KAB. KUNINGAN, – Sekolah Dasar Negeri Tundagan Kecamatan Hantara Kuningan mulai menggelar simulasi protokol kesehatan, sebagai persiapan rencana dimulainya proses belajar mengajar (KBM) tatap muka. Simulasi di jumat 11/09/2020 itu diperankan oleh karyawan serta para guru.
Kepala Sekolah Sidin MPd. I mengatakan, sebelum KBM di sekolah diputuskan, masing-masing sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project itu menyerahkan SOP (Standar Operasional Prosedur) protokol kesehatan. Selanjutnya, melakukan monitoring kesiapan di lapangan dan dilanjutkan dengan simulasi protokol kesehatan
Simulasi itu memberikan gambaran ketika anak (peserta didik) mulai masuk ke sekolah, proses pembelajaran di sekolah, hingga pulang ke rumah,” kata Sidin ditemui media sergap di ruang kerja nya. kegiatan simulasi KBM di SD
Menjelaskan gambaran simulasi protokol kesehatan di sekolah. Sebelum masuk gerbang sekolah, peserta didik wajib di-cek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun. Kemudian, mereka diarahkan petugas untuk cuci tangan dengan sabun dan masuk antrean ke bilik disinfektan.
“Sebelum anak-anak mengikuti materi pelajaran di kelas, guru mengingatkan protokol kesehatan terlebih dahulu baru dilakukan pembelajaran,” katanya.
Menurutnya, SOP protokol kesehatan tak hanya diterapkan saat peserta didik mengikuti KBM di kelas. SOP juga telah dirancang ketika peserta didik ingin ke toilet atau melakukan aktivitas lain. “Bahkan ketika peserta didik pulang sekolah juga di SOP kan,” terangnya.
kapasitas jumlah peserta didik d sekolah 256 siswa. beserta jam pelajaran juga dikurangi. Terlebih lagi, katanya
“Tidak harus seluruh mata pelajaran, dan jam pelajaran tidak harus 45 menit, bisa 25 menit. Kemudian yang masuk (peserta didik) tidak perlu 100 persen, mungkin bisa 25 persen atau 50 persen tergantung kesiapan sarana prasarana sekolah,” Katanya Sidin
Di sisi lain, kata dia, pihak sekolah juga wajib memberlakukan protokol ketat bagi warga yang masuk ke lingkungan sekolah. Tak hanya bagi peserta didik, guru maupun karyawan yang memiliki penyakit penyerta dilarang masuk ke sekolah. Hal ini semata-mata untuk mengantisipasi terjadinya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
Jadi anak nanti yang punya penyakit bawaan ya tidak perlu masuk, termasuk orang tuanya tidak mengizinkan tidak perlu masuk. Faktornya banyak, jadi gurunya harus sehat, sekolahnya harus komplet protokolnya, anaknya juga harus sehat.” Ujarnya.
Meski demikian, pihaknya menyatakan, simulasi yang berlangsung hari ini selanjutnya dilakukan evaluasi dengan tim ahli beserta Satgas Covid-19. Hasil simulasi tersebut akan dibahas bersama sebelum sekolah itu diputuskan boleh melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka. “Menunggu hasil rapat evaluasi bersama tim ahli, komite sekolah, Dinas Pendidikan, serta Gugus Tugas.” Paparnya.
jika nantinya SD Negeri Tundagan Kecamatan Hantara diputuskan boleh melaksanakan KBM di sekolah, pihaknya akan menerapkan mekanisme kuota peserta didik 25 persen. Artinya, peserta didik kelas 1 smpei 6 masuk, tetapi jumlah kuotanya masing-masing 25 persen. “Itu yang nanti kita tata sesuai dengan kapasitas yang ada di kelas.” katanya.
Rencana memulai Proses Belajar Mengajar KBM di sekolah bagi siswa Sekolah. Untuk tahap awal, baik itu swasta maupun Negeri yang mewakili 11 SD wilayah sekolah di Hantara sebagai pilot project. Namun, sebelum KBM di sekolah diputuskan, terlebih dahulu masing-masing sekolah itu melaksanakan simulasi terkait protokol kesehatan.
(Agus M)