Program Ketahanan Pangan di Desa Banjarangsana Panumbangan Diduga Syarat Penyimpangan

SERGAP.CO.ID

KAB. CIAMIS, || Program Ketahanan Pangan anggaran tahun 2022di Desa Banjarangsana Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis di duga syarat penyimpangan dan dijadikan azas manfaat. Pasalnya Anggaran ketahanan pangan dengan tujuan pemberdayaan malah dijadikan ajang untuk mencari keuntungan pribadi oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga untuk pembelian hewan ternak Domba diduga adanya mark’up harga.

Bacaan Lainnya

Hal itu terungkap ketika awak media melakukan investigasi kelapangan dan melakukan komfirmasi kepada Pemerintah Desa Banjarangsana terkait ke ketahanan pangan, menurut keterangan Kepala Desa Banjarangsana Momon menyebutkan, ” untuk Anggaran tahun 2022 ketahanan pangan yang diprogramkan diantaranya Ternak hewan Domba dengan anggaran sebesar Rp 90 juta, untuk budidaya ikan nila sebesar Rp 70 juta dan untuk budidaya Jamur Tiram sebesar Rp 30 juta, anggaran untuk ternak Domba dibelanjakan 45 ekor dengan harga Rp 2 juta /ekornya, dan disebarkan ke tiap Dusun, ada yang 1, ada yang 2 dan yang 3, untuk budi daya ikan dibagi beberapa kelompok dibeberapa Dusun, sementara Jamur Tiram dikelola ibu – ibu kader ,” Ujarnya Kamis 08/06/2023.

Awak mediapun dengan Team melakukan penelusuran kelapangan dan mengkomfirmasi, Kepada beberapa kelompok tani seperti kelompok ternak Domba, kelompok ikan dan kelompok Jamur Tiram.

Menurut keterangan kelompok Domba berinisial ( l ) ketika dikomfirmasi ditempat kediamannya mengatakan, ” kebetulan saya yang ngurus satu Domba jantan dan saya yang belanja 15 ekor dengan harga 1,5 juta dan ada yang 1,6 juta, sekarang tinggal 14 ekor kerena ada yang mati satu dan sudah diberitahukan ke pihak Desa, yang 14 ekor disebar dan diurus anggota kelompok di setiap kedusunan. ” Ungkapnya.

Dia (Red I) juga menambahkan, “saya juga menerima uang satu juta dari salah satu anggota kelompok ikan kebetulan beliau anggota BPD, lalu saya belikan bibit ikan dan pakan, setelah sekian bulan saya jual ikan tersebut ternyata hasilnya rugi, lalu saya laporan ke pak kuwu, kata pak kuwu sudah kasihkan saja ke kas pengajian, sesuai arahan pak kuwu saya berikan ke kas pengajian sebesar Rp 200 000 ,” Kata ( i ) kepada awak media.

Masih di Dusun Ununen awak media menyambangi salah satu ibu kader berinisial E ke rumah tempat kediamannya, saat dikomfirmasi terkait budidaya Jamur Tiram ( E) menyebutkan, ” iya pak saya dengan rekan rekan kader mengurus Jamur Tiram, cuma gagal panen dan rugi, hasil daripada panen di uangkan terkumpul Rp 3 600 000 dan disetorkan ke Desa, jadi sampai saat ini saya tidak menerima uang dari ngurus Jamur Tiram tersebut, padahal saya dan rekan kader yang merawat dan mengurus, mulai dari beli bambu, paku dan lainnya. ” Ungkapnya seraya mengeluh Sabtu 10/06/2023.

Sementara menurut keterangan ketua kelompok ikan UJ terkait budi daya ikan mengatakan, ” untuk budi daya ikan kami menerima uang dari Desa sebesar Rp 30 juta, dan kami disini ada 10 orang anggota, rata rata menerima 3 juta /orangnya dan uang tersebut dibelanjakan beli bibit ikan Nila sebesar 1,5 juta dan 1,5 jutanya lagi beli pakan, setelah sekian bulan sekarang anggota kami tinggal beberapa orang yang masih ada ikannya, sisanya gulung tikar dan uang Dana Desa tersebut hilang, sehingga kami menanyakan pertanggungjawabannya, alasan mereka uang bekas perawatan kolamnya, dan Ketua MUl juga mendapatkan bantuan ikan tersebut, ” Ucapnya UJ kepada awak media, Senin 12/06/2023.

Selain itu, awak media minta tanggapan dari Kepala Desa Banjarangsana Momon melalui pesan singkat WhatsApp, Kades Momon menjawab, ” sama saya juga dimedia, masa akan mencemarkan nama baik media, saya penasihat di salah satu media. “Tuturnya.

“Mangga hak salira, cuma bila pemberitaan salah, ya itu masing masing punya resiko a?

Justru saya hadir di Banjarangsana ingin merubah hal hal yang kurang ideal, sodara pasti tahu Desa Banjarangsana sebelumnya, maka bila ingin mengetahui sesuatu jangan separoh separoh, saya melayani media, LSM lebih dari seratus orang, itu perlu dihormati disambut dengan baik, adapun mau tanya saya gak maksud menutup nutupi, sebab sangat butuh kontrol sosial untuk menberi petunjuk manakala pihak kami ada khilaf atau salah. “Ucapnya Kades Momon via WhatsApp.

Sampai berita ini diterbitkan pihak Kecamatan belum bisa dikomfirmasi, diharapkan pihak PMD lebih oftimal dalam pengawasan agar kedepannya lebih baik lagi.

(M Ali /Team)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.