SERGAP.CO.ID
TANGGAMUS, || Setelah kurang lebih lima bulan dilaporkan warganya melalui pemberitaan di media massa elektronik, kini saatnya inspektorat resmi memenggil Oknum Kepala Pekon/Desa Margo Mulyo Kecamatan Semaka kabupaten Tanggamus terkait dugaan Mark -up anggaran dana desa ADD Pekon TA 2021/2022. Kamis 10/05/2023.
Informasi terkait pemanggilan Oknum Kepala Pekon (Kakon) Margo Mulyo tersebut disampaikan oleh inspektorat kabupaten Tanggamus melalui Sekretaris Inspektorat Gustam Apriansyah pada tanggal 10/05/2023, kepada awak media Sergap.id. yang mana isi surat pemanggilan tersebut meninta oknum Kakon untuk hadir ke inspektorat pada hari Senin tanggal 15 bulan mei 2023 jam 10:00WIB.
“Ya bang , mohon maaf, dikarenakan Team kami kerja super sibuk sehingga terkait Margo Mulyo baru akan dipanggil menghadap hari senin tanggal 15 bulan mei 2023 besok. Jadi sekali lagi mohon maaf bukan kami tidak responsif tetapi jadwal sangat padat,”, ungkap Gustam.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya telah beredar luas berita terkait dengan
Realisasi Anggaran Tahun 2021-2022 untuk Pekon Margo Mulyo Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus diduga telah terjadi Mark -up dan sarat Penyimpangan dilakukan oleh oknum Kepala Pekon (Desa) Margo Mulyo dengan inisial ‘T’ Dugaan tersebut dikeluhkan oleh warganya sendiri dan membeberkan kepada awak media. Sabtu 07/01/2023.
Menurut keterangan warga yang memohon agar identitasnya dirahasiakan oleh pihak media mengatakan bahwa banyak sekali indikasi Mark -up bahkan fiktip pada anggaran Dana Desa Pekon Margo Mulyo baik di tahun 2021 maupun 2022.”ungkap warga.
Masih warga membeberkan bahwa banyak contoh -contoh yang kami masyarakat Pekon Margo Mulyo ini menganggapnya penuh kejanggalan,baik dari anggaran untuk fisik (pembangunan) maupun untuk insentif dan yang lainnya.sebagai contoh kecilnya saja,” seperti insentif guru ngaji TPA dan lainnya tidak sesuai apa yang diterima dengan yang dilaporkan, insentif pengurus makam yang pengakuan warga hanya 400 ribu saja per tahun, dan dana untuk pos ronda atau pos jaga keamanan yang mana itu tidak ada, ” beber warga.
Ditambahkan lagi oleh warga lainnya bahkan banyak yang tidak sesuai dengan pagu anggaran yang ada bahkan diduga fiktip, ” masa sih anggaran untuk SDGs IDM sampai lima puluh jutaan, buat tong sampah cuma beberapa buah saja mencapai hampir dua puluh juta, kan gak masuk akal bang,? , Pokoknya masih banyak lagi anggaran yang kami duga tidak sesuai bang, belum lagi pembangunan fisik lainnya,, seperti pembangunan Rabat beton tahun sebelumnya, sudah jelas kesalahan tidak menggunakan batu pecah (split) satu ember pun, tetapi waktu itu ada oknum LSM yg membeck-up makanya aman-aman saja, ” tambah warga lainnya.
(Sahidi)