Halal BI Halal Akbar Se-daratan Pulau Sumba:”Kerukunan Mari Kita Jaga dan Kita Pikul

SERGAP.CO.ID

WAIBAKUL, || Masih dalam suasana bulan syawal 1444 H/2023 M, PHBI Sumba Tengah menggelar Halal BI Halal se-daratan pulau Sumba.Hari raya idul Fitri dan Halal BI Halal momen yang menjadi satu kesatuan sehingga tidak terpisahkan keberadaannya, Sekaligus mempererat jalinan silaturahmi berlangsung di lapangan upacara kantor bupati Sumba Tengah. Sabtu, 6 Mei 2023

Bacaan Lainnya

Kegiatan Halal BI Halal Se-daratan Pulau Sumba dihadiri oleh Bupati Sumba tengah, Sumba Timur, Sumba Barat dan Sumba barat Daya, Kakanwil kementrian agama NTT, ketua MUI NTT, Ketua PWNU NTT, Anggota DPR RI komisi IX, Ketua DPRD se daratan pulau Sumba, Ketua FKUB sedaratan Sumba, DPW PKB NTT, Anggota Forkompinda se daratan Sumba, pimpinan OPD kabupaten Sumba Tengah, Ketua MUI sedaratan Sumba, Ketua PHBI Sedaratan Sumba, Kapolres Sumba Barat, Sumba timur dan Sumba Barat Daya, Dandim 1613 Sumba Barat, Kapolsek dan danramil katikutana, Camat se kabupaten Sumba Tengah, Para imam, pendeta, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, remaja masjid dan seluruh majelis ta’lim se-daratan sumba.

Dalam acara Halal BI Halal Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus.S.K.Limu menyampaikan, Halal BI Halal momentum orang-orang yang menyambung hubungan baik antar sesama, dirikan kembali melalui tradisi halal BI halal, bukan sekedar saling memaafkan tetapi mampu menciptakan persatuan diantara anak bangsa. Halal BI Halal bukan saja tradisi keagamaan tetapi juga kemanusiaan kebangsaan dan kemaslahan bersama.

Oleh karena itu Halal BI Halal bukan saja acara serimonia biasa namun hakekatnya penting yang terkandung dalam halal BI halal yakni saling memaafkan setulus hati, saling memberi, meminta maaf pada sesama serta berlapang dada, menerima perbedaan keberagaman serta membangun kebersamaan sebagai ucapan rasa syukur atas Rahmat Allah SWT.

Halal BI Halal merupakan kearifan lokal bangsa Indonesia yang tidak ditemui di Negara-negara lain.Saya berharap melalui kegiatan hal BI halal tidak mendorong kita menjadi perbedaan keberagaman sebagai kekuatan membangun Negeri untuk mewujudkan kemaslatan bersama dengan penuh kekeluargaan.

Juga saya sampaikan limpah terimakasih yang tulus kepada panitia dan seluruh pihak yang telah mendukung atas terselenggaranya acara Halal BI Halal hari ini. Ucapan yang tulus dan apresiasi seluruh komponen yang telah bersinergi, berkolborasi dalam menjaga keamanan selama merayakan acara Halal BI Halal Akbar se-daratan pulau Sumba hari ini,”pungkas Bupati

Wakil ketum PBNU Indonesia, KH. Zulfa Mustofa dengan pantunnya sebelum menyampaikan ceramahnya, Pergi ke Alor beli kemiri, pergi ke Sumba naik Kuda, pak Maskur hebat sekali, pulau Sumba alamnya bagus hawanya sejuk jalannya mulus, Sumba Tengah Bupatinya Paulus S.K. Limu manis orang nya hatinya tulus, naik pesawat keTambolaka, Halal BI Halal dikota Waibakul Saya baru pertama kali hadir di pulau Sumba dalam rangka acara Halal BI Halal hari ini di lapangan kantor bupati Sumba Tengah, momen paling berharga bagi pribadi saya bisa bertemu dengan saudara-saudara saya di pulau Sumba ini.

Negara kita tergantung dari pada masyarakatnya dalam ungkapan bahasa Arab”kehidupan rumah tangga adalah miniatur kehidupan masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara. Saya melihat langsung yang hadir acara halal BI halal seluruh umat beragama dipulau Sumba terdiri dari muslim, non muslim semua berkumpul termasuk aliran kepercayaan bisa rukun seperti ini.

Banyak yang bertanya kita bisa hidup rukun di NKRI ini, saya menjawab, karena Indonesia memiliki kearifan lokal yang banyak yang bisa dijadikan jembatan komunikasi antar masyarakat,antar umat beragama, antar bangsa, jembatan adalah Halal BI Halal seperti ini. Orang yang ribut dan bermusuhan karena tidak pernah bertemu,kalau kita sudah membangun Halal BI Halal seperti ini, kita pasti rukun dan damai.

Seperti ungkapan Samsuddin Atab Rizi “banyaknya kemusrikan termasuk keributan, permusuhan didunia ini disebabkan umat manusia memahami ucapan saudaranya, atau tidak paham dengan ucapan dan prilaku saudaranya, terpenting di NKRI rukun saja.

Dipulau Sumba kenyataannya pak bupati, pastor, pendeta atau saudara saya yang lainnya sebangsa dan setanah air adalah anak cucu adam perlu terus dijaga silaturahim seperti ini, “kata KH.Zulfa Mustofa

(MSS**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.