SERGAP.CO.ID
KAB. KARAWANG, || Polemik yang terjadi akibat adanya dugaan tindakan diskriminatif yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Karawang terhadap beberapa Organisasi Wartawan terkait kegiatan sosialisasi menyisakan pertanyaan besar.
Pasalnya, kegiatan sosialisasi yang digelar Bawaslu Karawang hari ini, 24 November 2022 di Hotel Brits Karawang terkesan mengkotak-kotakan wartawan dan Organisasi Wartawan dalam pelibatannya.
Menanggapi hal tersebut, Kusnadi selaku Komisioner Bawaslu Karawang menyampaikan, kami meminta maaf atas kesalahpahaman ini, ini hanya masalah miss komunikasi, kedepannya akan kami perbaiki.
Kusnadi pun menjelaskan terkait kuota, keseluruhan kuota ada 52 peserta, namun karena ada reaksi dari rekan-rekan Organisasi Wartawan lainnya akhirnya kami meminta kepada 2 organisasi yang sudah diundang untuk mengurangi kuota yang nantinya dibagikan kepada rekan-rekan Organisasi Wartawan lainnya, ucapnya.
Senada dengan Kusnadi, Charles Silalahi pun menyampaikan permintaan maaf kepada Organisasi Wartawan yang sebelumnnya tidak terundang, ini kesalahan kami, karena keterbatasan informasi terkait keberadaan Organisasi Wartawan di Karawang.
“Saya sudah komunikasi dengan Diskominfo Karawang untuk meminta data terkait Organisasi Wartawan di Karawang, namun saya tidak mendapatkan informasi, karena selama ini hanya 2 organisasi tersebut yang intens berkomunikasi dengan Bawaslu Karawang, makanya yang kami undang hanya 2 organisasi wartawan tersebut”.
Sekali lagi, kami atas nama Bawaslu meminta maaf atas kesalahan ini, kedepan kami akan lebih berkoordinasi dengan rekan-rekan Organisasi Wartawan, karena kegiatan ini tidak untuk hari ini saja, namun akan berkelanjutan, ujarnya.
Sementara itu, Oman Suryaman, Ketua DPD Karawang Media Independent Indonesia (MIO, red) mengaku sangat menyayangkan atas hal tersebut, menurutnya apa yang dilakukan oleh Bawaslu Karawang sangat menciderai marwah organisasi MIO.
“MIO ini saya bentuk atas dasar persamaan persepsi dan kebersamaan, kalau seperti ini dikhawatirkan malah akan menjadi perpecahan di tubuh Organisasi MIO sendiri, anggota MIO ada puluhan yang diundang cuma 4 orang, itupun dadakan diundangnya, jelasnya”.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Pak Oman itupun menyatakan sikapnya terkait kegiatan sosialisasi oleh Bawaslu, bahwa seluruh anggota MIO DPD Karawang menolak atau tidak akan mengikuti kegiatan tersebut.
“Bukannya kami tidak ingin ikut serta dalam kegiatan tersebut, namun kalau caranya seperti ini dirasa sangat dipaksakan, saya khawatir nantinya akan ada kecemburuan diantara anggota, bahkan yang parahnya lagi, akan ada saling bully diantara wartawan”.
Untuk tindak lanjut kedepannya mengenai Bawaslu Karawang, kami akan bahas dengan seluruh pengurus untuk langkah kedepannya, karena kalau dibiarkan khawatir hal ini akan merembet ke instansi atau badan pemerintah lainnya, tentunya organisasi wartawan akan tidak dihargai, tegasnya.
(Ahmad Z)Â