Protes Keluarga Pasien Pridolin Umbu Talu Oli Lambatnya Penanganan Petugas Kesehatan di RSUD (UGD) Waibakul

Protes Keluarga Pasien Pridolin Umbu Talu Oli Lambatnya

SERGAP.CO.ID

SUMBA TENGAH, || Pihak Keluarga Besar Anderias Kabeku Ibi Lona kesal dan tidak puas penanganan oleh oknum petugas (Perawat) RSUD Waibakul,Pasien yang bernama Pridolin Umbu Talu Oli yang sudah berada di ruang UGD dalam keadaan kritis karena luka parah bagian paha akibat sabitan parang yang terjadi saat menghadiri undangan penguburan dikampung Pamalar desa Umbu Langgang,kecamatan URGB,pasien tersebut dilarikan ke RSUD Waibakul dan tiba di RSUD Waibakul pukul 03 Sore belum ada penanganan etensif,sesudah Keluarga dari Pridolin Umbu Talu Oli marah dan mengamuk akhirnya petugas kesehatan RSUD (UGD)Waibakul mulai panik dan baru ada penanganan pada pukul 06 sore.Selasa,18 Pebruari 2025.

Bacaan Lainnya

Mendengar teriakan dari keluarga almarhum Pridolin Umbu Talu Oli meminta petugas kesehatan segera menangani pasien yang dalam keadaan kritis akhirnya petugas RSUD (UGD) memasang alat-alat kesehatan,namun nyawa Pridolin Umbu Talu Oli tidak dapat diselamatkan (Meninggal).

Protes Keluarga Pasien Pridolin Umbu Talu Oli Lambatnya Penanganan Petugas Kesehatan di RSUD (UGD) Waibakul

Penusuran media gendangsumba dikampung Praikatondu,desa Anapalu,kecamatan Umbu Ratunggay Barat,kabupaten Sumba Tengah dengan kesal campur sedih,Anderias Kabeku Ibi Lona pada media,Andaikan penanganan secara maksimal pada saat pasien sudah berada di RSUD (UGD) oleh Petugas kesehatan RSUD Waibakul kami rasa dapat diselamat walaupun semua hidup mati tuhan punya kuasa.

Banyak alasan petugas kesehatan RSUD Waibakul yang menyatakan bahwa keluarga pasien harus menyelesaikan adminitrasi terlebih dahulu baru bisa dapat rujuk ke rumah sakit Waikabubak,alasan berikutnya bahwa mobil Ambulance tidak ada sopir,”jelas Anderias.

Selanjutnya,harapan keluarga besar kami meminta kepada dinas terkait untuk segera mengevaluasi kelakuan oknum para petugas kesehatan di RSUD Waibakul yang kita banggakan dan kita cintai ini.

Petugas kesehatan RSUD Waibakul seharusnya melaksanan tugas penanganan secara maksimal kepada seluruh pasien ketika dalam keadaan darurat,jangan hanya menanyakan administrasi saja,namun yang paling utama penanganan terlebih dahulu,sedangkan lain-lainnya yang otomatis seluruh keluarga pasien siap bertanggungjawab menyelesaikannya.”tutur Anderias dengan kesal dan sedih

(Ss)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.