KOTA BANDUNG, || Masa jabatan Penjabat Wali Kota Bandung telah rampung, Wali Kota Bandung dan Wakil Wali kota Bandung pun resmi dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis 20 Februari 2025.
Usai pelantikan, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung langsung melaksanakan serah terima jabatan, di Balai Kota Bandung.
Pada acara serah terima jabatan, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara mengucapkan syukur ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran di lingkungan Pemkot Bandung.
Ia pun mengungkapkan, berbagai program prioritas yang telah diupayakan untuk diselesaikan secara bertahap dengan mengedepankan kualitas hidup masyarakat Kota Bandung.
“Dalam masa jabatan saya, berbagai program prioritas telah kami selesaikan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup warga Kota Bandung,” ujarnya.
Berikut beberapa capaian utama yang telah dilaksanakan:
1. Penataan kawasan bawah Flyover Mochtar Kusumaatmadja.
Pemkot Bandung telah melakukan langkah strategis untuk menata kawasan ini dengan pendekatan yang mengedepankan kepentingan masyarakat. beberapa upaya yang telah dilakukan, antara lain:
- Relokasi warga ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa), untuk memastikan mereka mendapatkan hunian yang lebih layak.
- Pembangunan empat ruang publik baru, untuk memberikan fasilitas yang dapat digunakan oleh masyarakat luas.
- pengolahan sampah di kawasan ini agar lingkungan tetap bersih dan nyaman.
2. Penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis di Kota Bandung.
Sejalan dengan program nasional, Pemkot Bandung telah menyiapkan ekosistem untuk mendukung kebijakan makan bergizi gratis yang akan berjalan di tahun 2025.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga harus memberikan dampak ekonomi bagi para pelaku usaha lokal
3. Penyelesaian Flyover Ciroyom.
Flyover Ciroyom merupakan proyek strategis yang telah kami selesaikan untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kota Bandung.
Dengan rampungnya pembangunan ini, diharapkan arus lalu lintas di kawasan tersebut menjadi lebih lancar dan mendukung mobilitas masyarakat.
4. Penyelesaian pembukaan exit tol km 149.
Aksesibilitas merupakan faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
Pemkot Bandung telah menyelesaikan proses pembukaan exit tol km 149 sebagai salah satu langkah untuk memperlancar arus kendaraan menuju Kota Bandung, sehingga dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama.
5. Penyelesaian permasalahan sampah (penurunan ritase).
Persoalan sampah di Kota Bandung menjadi perhatian utama kami. melalui berbagai kebijakan strategis, Pemkot Bandung berhasil menurunkan jumlah ritase sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Pada Oktober 2024, rata-rata sampah mencapai 174 ritase per hari, dan alhamdulillah hingga januari 2025, rata-rata ritase sampah harian berhasil dikurangi menjadi sekitar 136 ritase.
Hal ini dilakukan dengan mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat, memperkuat peran bank sampah, serta meningkatkan efektivitas sistem pengangkutan dan pemrosesan sampah.
6. Penyelesaian Peraturan Wali Kota (Perwal) prioritas.
Regulasi yang baik menjadi landasan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang efektif.
Pemkot Bandung telah menyelesaikan beberapa peraturan wali kota yang menjadi prioritas, guna mendukung program-program strategis dan memastikan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
7. Pengembangan potensi dalam bidang teknologi dan kreatif (games lokal).
Kota Bandung memiliki potensi besar di sektor teknologi dan industri kreatif. Pemkot Bandung telah mendukung pengembangan industri game lokal sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi kreatif yang berbasis digital.
Dengan adanya program ini, diharapkan talenta-talenta muda di Kota Bandung dapat semakin berkembang dan bersaing di tingkat nasional maupun global.
8. Program Bandung Menanam Jilid 6.
Sebagai kota yang peduli terhadap lingkungan, kami terus mendorong program penghijauan melalui Bandung Menanam jilid 6.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara, menjaga keseimbangan ekosistem, serta melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.
(Dw**)