BANDUNG, || Perpecahan yang terjadi dalam tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengakibatkan adanya dualisme kepemimpinan, yang berdampak pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 dan HUT ke-79 PWI. Peringatan tersebut harus dilaksanakan di dua lokasi berbeda, yaitu Pekanbaru, Riau, dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Menanggapi hal ini, PWI Provinsi Jawa Barat yang diketuai oleh Hilman Hidayat, mendesak agar segera dilaksanakan Kongres Percepatan untuk mengakhiri dualisme kepemimpinan yang tengah berlangsung. Desakan ini disampaikan pada Selasa (18/2/2025).
Hilman menyebutkan, kenyataan pahit ini harus diterima oleh seluruh anggota PWI di Indonesia. “Bahkan, Presiden Prabowo memilih untuk tidak hadir di kedua acara tersebut, begitu pula dengan para pemangku kepentingan lainnya,” ujar Hilman.
Untuk mengakhiri dualisme yang terjadi, PWI Provinsi Jawa Barat mendesak agar segera dilaksanakan Kongres Percepatan atau rekonsiliasi antara kedua belah pihak. “PWI harus mampu menyelesaikan permasalahan ini secara internal melalui mekanisme organisasi yang sesuai dengan konstitusi,” tegas Hilman.
Hilman menambahkan, salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah mempercepat pelaksanaan kongres untuk menyatukan kembali organisasi. Menurutnya, perpecahan ini sangat merugikan organisasi dan mengancam soliditas serta kredibilitas PWI sebagai wadah profesional wartawan di Indonesia.
Untuk itu, PWI Jabar mengeluarkan pernyataan sikap sebagai berikut:
- Mendesak segera dilaksanakan Kongres PWI Luar Biasa atau Kongres PWI yang dipercepat, atau apapun namanya, sebagai solusi terbaik untuk menyelesaikan dualisme kepemimpinan dan mengembalikan ketertiban organisasi.
- Jika Kongres PWI Luar Biasa atau Kongres PWI yang dipercepat diselenggarakan, PWI Jabar akan memberikan dukungan penuh dan hadir dalam kegiatan tersebut.
- Menolak segala bentuk intervensi eksternal yang dapat memperburuk situasi dan memperdalam perpecahan dalam tubuh PWI.
- Menyerukan kepada seluruh anggota PWI di Indonesia untuk tetap menjaga marwah PWI, menjaga profesionalisme, dan tidak terprovokasi oleh kepentingan tertentu yang dapat merusak nama baik organisasi.
- Mendorong Dewan Pers untuk turut berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan ini agar PWI tetap menjadi organisasi wartawan yang independen dan bermartabat.
Hilman menegaskan bahwa pernyataan ini disampaikan demi menjaga persatuan serta kelangsungan PWI sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia.
(Dw**)