KAB. OKI, || Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Keberhasilan ini bukan semata-mata hasil kerja keras aparat kepolisian, melainkan buah dari sinergi yang kuat antara Kepolisian Sektor (Polsek) Pedamaran dan seluruh elemen masyarakat. Sejak kepemimpinan Iptu Indra Gunawan sebagai Kapolsek, strategi keamanan yang komprehensif dan berorientasi pada pendekatan humanis telah membuahkan hasil yang nyata.
Tren positif Kamtibmas di Pedamaran ditandai dengan penurunan angka kriminalitas dan peningkatan rasa aman di tengah masyarakat. Hal ini terwujud melalui berbagai program preventif yang diinisiasi oleh Polsek Pedamaran, di antaranya patroli rutin yang intensif dan pendekatan persuasif kepada warga. Bukan sekadar penegakan hukum represif, Polsek Pedamaran lebih mengedepankan upaya pencegahan dengan melibatkan aktif tokoh masyarakat, pemuda, dan organisasi kemasyarakatan dalam memantau dan menangani potensi gangguan Kamtibmas.
Ansori, salah satu tokoh masyarakat Pedamaran, mengungkapkan apresiasinya atas perubahan signifikan yang dirasakan. “Respons cepat kepolisian terhadap laporan warga menjadi kunci utama terciptanya suasana kondusif,” ujarnya kepada media ini pada Minggu, 16 Februari 2024. Kecepatan respons ini bukan hanya soal kecepatan waktu, tetapi juga menunjukkan kesigapan dan keseriusan aparat dalam memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat.
Iptu Indra Gunawan, dalam wawancaranya pada hari yang sama di ruang kerjanya, menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi yang terus-menerus dibangun dengan seluruh elemen masyarakat. Ia menganggap keamanan bukan semata-mata tanggung jawab kepolisian, melainkan tanggung jawab bersama seluruh warga Pedamaran. “Kami hadir di tengah masyarakat, memberikan pelayanan terbaik, dan mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menjaga kebersamaan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman,” tegasnya.
Lebih lanjut, Iptu Indra Gunawan mengungkapkan rencana peningkatan intensitas patroli dan penguatan kerja sama dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Hal ini merupakan upaya proaktif dalam mencegah potensi gangguan Kamtibmas sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar. “Kalau bukan kita, siapa lagi? Mari bersama-sama menjaga keamanan agar lingkungan tetap aman dan nyaman,” pungkasnya, menunjukkan semangat kebersamaan dan pemimpinannya yang berorientasi pada keterlibatan aktif masyarakat.
Keberhasilan strategi keamanan di Pedamaran ini menunjukkan pentingnya pemahaman bahwa keamanan merupakan konstruksi sosial yang dibangun bersama. Bukan hanya represi, melainkan juga prediksi, pencegahan, dan partisipasi aktif masyarakat yang menjadi kunci utama dalam mewujudkan Kamtibmas yang kondusif dan berkelanjutan. Model kepolisian yang komprehensif dan humanis ini layak dijadikan contoh bagi wilayah lain di Indonesia.
(Wan)