Longsor di Ikan Foti, Amarasi Barat: Ancaman Tahunan yang Perlu Solusi Konkret

Longsor di Ikan Foti, Amarasi Barat: Ancaman Tahunan yang Perlu Solusi Konkret

SERGAP.CO.ID

AMARASI BARAT, || Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kupang dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan longsor besar di kawasan Ikan Foti, perbatasan Kecamatan Amarasi Barat dan Kecamatan Nekamese. Kamis,(13/2).

Bacaan Lainnya

Longsor ini menutupi area sepanjang 1 kilometer, menimbun pohon-pohon, serta mengikis sebagian badan jalan. Meskipun tidak ada korban jiwa, bencana ini berdampak serius pada infrastruktur dan akses transportasi.

Longsor terjadi di empat titik dengan skala yang bervariasi, mulai dari kecil hingga besar. Jalur Ikan Foti merupakan akses vital bagi masyarakat Amarasi Barat dalam mengangkut hasil bumi ke Kota Kupang. Kerusakan jalan akibat longsor ini dikhawatirkan akan menghambat perekonomian warga, terutama petani dan pedagang yang bergantung pada jalur tersebut.

Ketua Karang Taruna Kelurahan Teunbaun, Alfes Lopo, menyoroti bahwa longsor di Ikan Foti bukan hanya akibat curah hujan tinggi, tetapi juga dipengaruhi oleh rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.

“Jika kita melintasi ruas jalan Ikan Foti, kita akan melihat banyak sampah plastik yang menumpuk. Sampah ini membutuhkan ratusan tahun untuk terurai, dan tanpa disadari turut merusak ekosistem serta memperparah bencana longsor,” ujarnya.

Selain longsor di musim hujan, wilayah Ikan Foti juga kerap mengalami kebakaran hutan saat musim kemarau. Kombinasi kedua bencana ini semakin memperparah kondisi lingkungan dan memicu degradasi lahan. Sayangnya, upaya mitigasi masih minim, sehingga bencana terus berulang setiap tahun.

Kondisi ini mendorong perlunya aksi konkret dari berbagai pihak, terutama pemerintah Kecamatan Amarasi Barat dan Kecamatan Nekamese. Musyawarah bersama perlu dilakukan untuk menyepakati langkah-langkah strategis dalam mencegah bencana di masa depan. Beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain program penghijauan, pembuatan aturan larangan membuang sampah sembarangan, serta kebijakan ketat terhadap pembakaran hutan.

Ahli lingkungan dan kebencanaan menegaskan bahwa mitigasi longsor harus dilakukan secara terpadu. Salah satu langkah yang paling efektif adalah reboisasi atau penanaman kembali pohon di daerah rawan longsor. Akar pohon berfungsi sebagai pengikat tanah, sehingga mampu mencegah erosi dan pergerakan tanah saat hujan deras melanda.

Selain itu, pembangunan tembok penahan tanah di titik-titik rawan longsor juga menjadi kebutuhan mendesak. Infrastruktur ini dapat memperlambat atau menahan pergerakan tanah sehingga risiko longsor dapat dikurangi. Namun, upaya ini membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang, Elfrid Saneh, menegaskan bahwa kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci utama dalam membangun ketangguhan terhadap bencana. “Pengurangan risiko bencana adalah tanggung jawab kita bersama. Kita harus bekerja sama untuk mengurangi dampak bencana dan memastikan keamanan masyarakat,” katanya.

Peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan juga sangat penting. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, menjaga hutan tetap lestari, serta berpartisipasi dalam program penghijauan dapat menjadi langkah kecil yang berdampak besar dalam jangka panjang.

Selain itu, pemerintah daerah perlu memperkuat sistem peringatan dini untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait potensi longsor. Dengan adanya sistem ini, warga dapat lebih waspada dan siap menghadapi ancaman bencana.

Sejumlah desa di sekitar Ikan Foti juga diharapkan dapat membentuk kelompok siaga bencana berbasis masyarakat. Kelompok ini dapat berfungsi sebagai garda terdepan dalam merespons bencana, memberikan edukasi kepada warga, serta membantu dalam evakuasi saat terjadi keadaan darurat.

Kerusakan jalan akibat longsor di Ikan Foti perlu segera ditangani agar akses transportasi kembali normal. Pemerintah Kabupaten Kupang diharapkan dapat mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan dan infrastruktur pendukung lainnya.

Bencana longsor di Ikan Foti menjadi pengingat bahwa perlindungan lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana adalah investasi jangka panjang. Jika tidak segera diatasi, bencana ini berpotensi semakin parah di tahun-tahun mendatang, mengancam kehidupan masyarakat serta keberlanjutan ekonomi daerah.

Dengan langkah konkret dan kerja sama berbagai pihak, diharapkan wilayah Ikan Foti dapat menjadi kawasan yang lebih hijau, aman, dan terbebas dari ancaman longsor yang terus berulang.

(Dessy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.