KUPANG, || Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Nusa Tenggara Timur (NTT) terus memperkuat kemitraan strategis dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada lingkup provinsi, tetapi juga menjangkau KADIN di berbagai kabupaten di NTT.
Ketua Umum KADIN NTT, Bobby Lianto, mengungkapkan bahwa sinergi ini semakin erat setelah pertemuan bersama para Ketua KADIN daerah yang berlangsung di kantor Bank Indonesia NTT. Pertemuan yang dipimpin oleh Kepala BI NTT, Agus Sistyo Widjajati, menghasilkan berbagai program konkret yang melibatkan KADIN dan BI dalam pengembangan sektor ekonomi lokal.
Menurut Bobby, sejak awal kerja sama ini dijalin, pihak BI aktif turun ke daerah-daerah untuk berdialog dan melihat langsung potensi ekonomi setempat. “Bukan hanya sekadar koordinasi, tetapi program-program nyata telah dijalankan hingga tahap eksekusi di masing-masing daerah,” ujarnya.
Salah satu wujud nyata dari sinergi ini adalah program “Duduk Baomong” yang menjadi ajang diskusi antara KADIN dan pelaku usaha untuk merancang strategi transformasi ekonomi NTT. Selain itu, telah diadakan berbagai seminar, pelatihan, dan program pemberdayaan bagi UMKM serta petani di seluruh NTT.
Bobby menekankan bahwa BI tidak hanya berperan sebagai regulator, tetapi juga mitra aktif dalam mendukung pengembangan sektor unggulan di berbagai daerah. Salah satu contoh sukses adalah kerja sama BI dengan KADIN Rote dalam mendukung sektor pertanian, khususnya penyediaan benih, pembangunan sumur bor, dan pengembangan produksi bawang merah.
Di Ngada, BI berkontribusi dalam peningkatan produktivitas pertanian melalui bantuan alat teknologi pertanian, termasuk penggunaan drone untuk efisiensi pertanian.
“Dukungan ini sangat membantu petani dalam meningkatkan hasil panen mereka,” jelas Bobby.
Kolaborasi juga terjalin di Manggarai Barat, di mana BI mendukung pengembangan lahan pertanian dan memberikan pendampingan kepada para petani dalam meningkatkan hasil pertanian mereka. Hal serupa dilakukan di Sumba Barat, di mana BI bersama KADIN setempat mendorong pembibitan kakao dengan pengawasan dari PT Timor Mitra Niaga.
Program pembinaan perkebunan kakao di Sumba Barat menjadi salah satu contoh konkret keberhasilan sinergi ini. Bank Indonesia tidak hanya menyediakan bibit, tetapi juga mendukung seluruh proses hingga tanaman kakao siap dipanen. “Ini adalah bentuk kepedulian BI terhadap keberlanjutan sektor pertanian di NTT,” tambahnya.
Menurut Bobby, kerja sama antara BI dan KADIN tidak hanya sebatas pemberian bantuan, tetapi juga mencakup monitoring dan evaluasi untuk memastikan program berjalan efektif. KADIN daerah berperan sebagai pengawal dan pendamping bagi petani dan UMKM yang menerima dukungan dari BI.
Bobby menegaskan bahwa masih banyak daerah lain yang telah merasakan manfaat dari kolaborasi ini.
“Kami terus mengupayakan agar sinergi ini semakin kuat dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” katanya.
Lebih jauh, Bobby menyampaikan apresiasinya kepada BI atas komitmen dan kepedulian terhadap pembangunan ekonomi daerah.
“Sinergitas antara BI dan KADIN daerah ini adalah contoh kolaborasi yang luar biasa, dan kami berharap bisa terus berkembang,” ungkapnya.
Ke depan, KADIN NTT bersama BI berencana memperluas cakupan program agar lebih banyak sektor dan kelompok masyarakat yang merasakan manfaatnya. Fokus utama tetap pada peningkatan kapasitas UMKM, sektor pertanian, dan penguatan ekosistem ekonomi lokal.
Dengan adanya sinergi ini, diharapkan ekonomi NTT dapat berkembang lebih pesat, terutama dalam mengoptimalkan potensi sumber daya lokal.
“Kami ingin menjadikan NTT sebagai contoh sukses transformasi ekonomi berbasis kemitraan antara sektor swasta dan pemerintah,” tutup Bobby.
(Dessy)