Distribusi BANSOS (BPNT, PKH, KIP) dan sejenisnya kerap tuai masalah di Masyarakat

Sergap.co.id

Kota Bandung // Adanya bantuan sosial kepada masyarakat baik berupa fisik maupun non fisik erat menuai masalah di masyarakat, karena sistem dan perangkat struktur pengorganisasian, distribusi di lapangan terjadi tumpang tindih, sekaligus sosialisasi baik kepada pengawas pendamping, koordinator pelaksana, sampai penerima tidak terdata dan terverifikasi dengan baik.

Bacaan Lainnya

Hal ini terjadi di kelurahan Cijagra Kecamatan Lengkong Lengkong kota Bandung. di mana pada awal Januari beredar Video Youtube dan dimedia sosial lainnya tersebar berita tentang adanya pungli BPNT dan PKH. Yang akhirnya menjadi menjadi permasalahan publik yang mendorong adanya aksi masyarakat, untuk mendatangi Kelurahan mempertanyakan potongan yang dilakukan oleh salah seorang petugas yang mendistribusikan terkait adanya pungli tersebut. Aksi massa yang digelar sore hari pada tanggal 11 Januari 2025 itu dengan tanggap ditangani oleh Lurah Cijagra Tian Gustian dengan melakukan sharing di Aula Kelurahan Cijagra. ” Saya menerima informasi dari warga yang datang pada saat ini, dan akan melakukan pembenahan pada petugas di lapangan, mengklarifikasi, dan menindak lanjuti laporan dari warga masyarakat ini, secepatnya. Dan akan menghadirkan Kasie Kesos sebagai Koordinator Kesos untuk mengklarifikasi dn menyelesaikan permasalahan Bansos ini.”

Pada Senin, 20 januari 2025 kembali diadakan pertemuan sekaligus penjelasan serta penguraian masalah kenapa sampai terjadi berita pungli tersebut , penyelesaian masalah secara kekeluargaan dan kondusif dengan warga Kelurahan Cijagra. Acara ini juga mengundang dan dihadiri oleh Babinsa – Babinkamtibmas selaku APH yang berada di lingkungan terdekat.

Dalam rapat yang dihadiri tidak kurang dari 50 KPM hadir dan saling berkomunikasi dengan pihak kelurahan terkait penyelenggaran BANSOS yang kalau kurang memahami kerap terjadi miss komunikasi.
Kasie Sosial selaku Koordinator Kesos Kelurahan Cijagra Lucky Fitriadji menjelaskan ” Benar adanya jika hal kemarin, memang terjadi dan dianggap sebagai pungli. Akan tetapi pada faktanya, adalah karena kurang faham, dan sosialisasi yang kurang menyentuh. Satu contohnya adalah terjadi double data antara penerima PKH dan BPNT yang berbarengan, dan karena hal itu menurut pengamatan agak meragukan, hingga untuk memastikan harus di Cross Check dahulu, dan diamankanlah dana yang diberikan seijin PKM. Akan tetapi karena kefahaman yang berbeda, beredarlah rumors yang kurang nyaman tersebut.”

Lucky juga menjelaskan bahwa saya siap mengklarifikasi jika ada kesalahan. Dengan arahan serta petunjuk dari Lurah sebagai penanggung jawab wilayah, dibantu dengan staf kami, secara persuasif menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan ini, sekaligus menjadi bahan untuk koreksi ke depan dalam pendistribusian bantuan ke masyarakat. Karena sepertinya banyak hal yang harus dibenahi baik secara tupoksi maupun distribusi, terkait data dari kemensos, dinsos, pendamping, sampai pelaksana.


Hal ini juga difahami oleh Lurah Tian Gustian dengan menegaskan bahwa keselarasan informasi dan distribusi terkait Bansos memang sangat riskan, dan menegaskan bahwa selalu ada hikmah dari setiap kejadian Tian mengundang masyarakatnya melalui RT / RW sebagai wakil terdekat, untuk setiap pekan ada pertemuan yang membahas permasalahan dan perkembangan warga, menampung ide dan aspirasi warga agar tidak terjadi salah pemahaman lagi. Acara ditutup dengan Ishlah pengembalian uang kepada warga dan penanda tanganan Berita Acara penyelesaian masalah dan kesepahaman yang ditanda tangani Lurah Tian Bastian, Koordinator Kesos Lucky Setiadji dan perwakilan warga oleh RT Dadang.

kontributor:

(Asep KW)**

Cijagra, 20/01/2025

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.