Jakarta, 18 Desember 2024 – Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember mendatang menjadi momentum penting untuk mengenang kepahlawanan perempuan Indonesia, seperti Marsinah dan Laksamana Keumalahayati.
Marsinah, buruh wanita dari Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi simbol perjuangan hak-hak buruh dan perempuan. Pada 1993, Marsinah memimpin aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah di PT. Catur Putra Surya (CPS). Namun, perjuangannya berakhir tragis dengan kematiannya yang tidak terungkap hingga kini.
Sejarah Peringatan Hari Ibu
Peringatan Hari Ibu di Indonesia ditetapkan pada 22 Desember 1928, bertepatan dengan Kongres Perempuan Indonesia I. Kongres ini menjadi titik balik kesadaran kolektif tentang pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa dan negara.
Kepahlawanan Perempuan Indonesia
Selain Marsinah, perempuan-perempuan lain seperti Laksamana Keumalahayati, Nyi Ageng Serang, Tjut Nya Dhien, dan Ratu Kalinyamat menjadi inspirasi perjuangan kemerdekaan dan kesetaraan gender.
Refleksi dan Penghormatan
Peringatan Hari Ibu ini menjadi kesempatan untuk merefleksikan perjuangan perempuan Indonesia dan menghormati kepahlawanan mereka. Kita harus terus memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
Sumber:
- Sejarah Peringatan Hari Ibu Indonesia
- Profil Marsinah
- Sejarah Perjuangan Perempuan Indonesia
ditulis oleh: Jacob Ereste