KUPANG, || Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Republik Indonesia, Meutya Hafid, melaksanakan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meninjau kelancaran jaringan internet di Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
Kunjungan ini sekaligus menjadi momen baginya untuk memenuhi janji yang ia sampaikan setelah dilantik menjadi Menkomdigi.
Meutya Hafid menegaskan bahwa pembangunan jaringan internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), menjadi prioritas utama sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menekankan pentingnya akses internet yang merata guna mendukung transformasi digital.
“Tidak boleh lagi ada daerah yang tertinggal untuk urusan internet. Transformasi digital harus mencakup semua wilayah. Karena itu, kunjungan pertama saya sebagai Menkomdigi adalah ke NTT,” ujar Meutya saat bertemu masyarakat Amarasi.
Menurut Meutya, wilayah NTT memiliki perhatian khusus dalam program pembangunan infrastruktur jaringan internet. Ia mengapresiasi perjuangan Melki Laka Lena, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, yang terus mendorong perhatian terhadap wilayah-wilayah pedalaman di NTT.
“Saya punya sahabat di sini, Pak Melki, yang selalu mengingatkan bagaimana kondisi masyarakat di NTT. Program yang kita buat bukan hanya berdasarkan arahan Presiden, tetapi juga masukan masyarakat. Itu penting untuk memastikan kebijakan kami tepat sasaran,” kata politisi senior Partai Golkar ini.
Sebagai respons atas kebutuhan masyarakat, Meutya mengumumkan rencana pembangunan 10 tower Base Transceiver Station (BTS) dalam waktu dua minggu ke depan. Ia memastikan bahwa alat dan infrastruktur pendukung sudah siap dan tinggal didistribusikan ke wilayah-wilayah blank spot.
“Dalam waktu dekat, kami akan bangun 10 tower BTS di NTT. Ini janji saya kepada para pendeta, khususnya dari Sinode GMIT. Paling tidak 10 tower akan turun selama dua minggu ini. Mudah-mudahan prosesnya lancar,” tegasnya.
Menkomdigi juga menekankan pentingnya kolaborasi untuk menjaga ruang digital yang sehat, terutama di era konektivitas yang semakin luas. Ia mengajak anak-anak muda NTT untuk berperan aktif dalam menjaga ruang digital yang bijak dan aman.
“Pemerintah bangun infrastrukturnya, tetapi masyarakat, khususnya generasi muda, harus diajak untuk berinternet secara baik, bijak, dan sehat,” imbuh Meutya.
Selain meninjau jaringan internet, Meutya Hafid juga menghadiri pertemuan terbatas dengan pengurus DPD I Partai Golkar NTT. Pertemuan tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh Golkar, seperti Charles Mesang, H. Moh. Ansor, Johan Oematan, Yessi Lianto, Maryanti Hermina Adoe, Djemy Lasa, dan anggota DPD RI Abraham Paul Liyanto.
Dalam pertemuan itu, Meutya menyampaikan harapan agar jaringan internet yang lebih merata dapat mendukung perkembangan ekonomi digital di NTT. Ia juga berdiskusi tentang potensi pemanfaatan teknologi untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM dan pendidikan di wilayah tersebut.
Kunjungan Menkomdigi ini disambut hangat oleh masyarakat NTT, terutama di Amarasi, yang selama ini kesulitan mendapatkan akses internet. Sejumlah warga menyatakan optimisme mereka terhadap janji Meutya Hafid untuk mengatasi masalah blank spot di daerah pedalaman.
“Kami sangat senang Ibu Menteri datang langsung ke sini. Semoga dengan adanya tower BTS, anak-anak kami bisa belajar online tanpa kendala lagi,” ujar seorang warga Amarasi.
Ke depan, Kementerian Komunikasi dan Digital akan memetakan lebih banyak wilayah di NTT yang belum terkoneksi dengan internet. Meutya menegaskan komitmennya untuk memastikan tidak ada daerah yang tertinggal dalam transformasi digital.
“Kami akan terus memperluas jangkauan internet di NTT. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak merasakan manfaat dari perkembangan teknologi,” tutupnya.
Kunjungan kerja ini menandai awal langkah konkret Meutya Hafid dalam merealisasikan janji pemerintah untuk menciptakan konektivitas yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia, termasuk wilayah-wilayah 3T seperti NTT.
(Dessy)