SUMBA TENGAH, || Desa Umbu Jodu, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur, diguncang oleh banjir besar akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sepanjang hari.
Kejadian ini tak hanya mengancam keselamatan warga tetapi juga menyoroti keterbatasan infrastruktur desa yang telah lama menjadi keluhan masyarakat.Banjir melanda Kali Patembu di Dusun 3 ketika para petani yang baru pulang dari sawah terjebak oleh derasnya arus.
Para petani, termasuk warga dari Dusun 1 yang bekerja di area sawah Patembu, terpaksa mencari perlindungan sementara.
Selain menghambat aktivitas pertanian, banjir ini juga menjadi penghalang utama bagi anak-anak yang hendak bersekolah, terutama siswa SD Negeri Patembu.
Banjir tak hanya memengaruhi akses menuju sawah, tetapi juga mengganggu perjalanan siswa ke sekolah.Anak-anak yang rumahnya berada di seberang kali terpaksa tidak bisa hadir di kelas karena jalan utama tergenang air.
Hal ini menjadi salah satu tantangan serius yang dihadapi masyarakat Umbu Jodu setiap musim hujan tiba.Salah seorang warga desa, Ge’o, menyampaikan keresahannya,
“Saat ini, dua masalah besar yang kami hadapi adalah akses jalan yang rusak dan ketiadaan jembatan penyeberangan. Dua hal ini sangat memengaruhi kehidupan kami sehari-hari, baik dalam pertanian maupun pendidikan anak-anak kami,” kata Ge’o salah seorang warga, Jumat, 13 Desember 2024.
Masyarakat Desa Umbu Jodu mengungkapkan bahwa keluhan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun.Bahkan, pada tahun ini, pemerintah sudah melakukan pengukuran jalan sebanyak dua hingga tiga kali, tetapi tidak ada tindakan nyata yang dilakukan.
“Masyarakat sempat merasa senang ketika melihat petugas datang untuk mengukur jalan. Namun, hingga kini, belum ada pembangunan yang terealisasi. Kami sangat berharap tahun depan harapan kami ini bisa terjawab,” tambah Ge’o.
Masyarakat Desa Umbu Jodu kini meminta perhatian serius dari pemerintah desa, kabupaten, hingga dinas terkait seperti PUPR Kabupaten Sumba Tengah.
Mereka berharap pembangunan infrastruktur, terutama jembatan di Kali Patembu, segera dilakukan untuk memastikan kelancaran akses warga ke sawah dan sekolah.
“Jembatan bukan hanya kebutuhan kami sebagai petani, tetapi juga masa depan anak-anak kami. Jika ini terus dibiarkan, kami takut pendidikan mereka akan terganggu, dan itu sangat memengaruhi masa depan mereka,” ujarnya.
Banjir kali ini kembali menjadi pengingat keras bahwa infrastruktur dasar di Desa Umbu Jodu harus menjadi prioritas utama.
Masyarakat berharap pemerintah tidak hanya mendengar tetapi juga merealisasikan solusi nyata di tahun depan.
“Semoga ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk mendengar keluhan kami dan memberikan perhatian khusus kepada infrastruktur di desa kami. Kami hanya ingin hidup lebih baik, anak-anak bisa sekolah dengan lancar, dan hasil tani kami tidak terhambat,” pungkas Ge’o.
Dengan kondisi yang ada, pembangunan jembatan dan perbaikan jalan tidak hanya menjadi kebutuhan mendesak tetapi juga solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Umbu Jodu.*
(Ss)