Deklarasi Kemerdekaan West Papua Ke 63 Tahun : Unjuk Rasa Mahasiswa di Makassar Jadi Ricuh

Deklarasi Kemerdekaan West Papua Ke 63 Tahun : Unjuk Rasa Mahasiswa di Makassar Jadi Ricuh

SERGAP.CO.ID

MAKASAR, || Jalan Lanto Dg. Pasewang, Makassar, pagi tadi menjadi pusat perhatian setelah Forum Solidaritas Mahasiswa/Pelajar Peduli Rakyat Papua (FSMP-PRP) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran.

Bacaan Lainnya

Sekitar 60 peserta aksi, dipimpin oleh Jendlap Buliju, berkumpul di depan Asrama Mahasiswa Papua untuk memperingati 63 Tahun Deklarasi Kemerdekaan West Papua. Demonstrasi ini juga membawa pesan kuat: penolakan terhadap kebijakan yang dianggap sebagai bentuk kolonialisme oleh Indonesia, Makassar (02/12/2024).

Ketenangan pagi berubah menjadi tegang sekitar pukul 10.05 WITA ketika massa mencoba bergerak menuju RSKD Gigi dan Mulut. Namun, langkah mereka dihentikan oleh aparat gabungan Sat Samapta Polrestabes Makassar dan Dit Samapta Polda Sulsel. Direktur Intelkam Polda Sulsel, Kombes Pol Hajat Mabrur Bujangga, turun langsung untuk mengimbau massa agar tetap menjaga aksi damai.

Sayangnya, situasi memuncak pada pukul 10.35 WITA. Massa mencoba mendobrak barikade aparat hingga terjadi bentrokan sengit yang melibatkan massa, aparat, dan masyarakat sekitar. Pihak keamanan akhirnya terpaksa menggunakan mobil water cannon dan gas air mata untuk memukul mundur massa ke dalam asrama. Akibat kericuhan ini, seorang anggota Sat Samapta Polrestabes Makassar, Bripda Dimas Widodo, mengalami luka pada bibir akibat lemparan batu.

Deklarasi Kemerdekaan West Papua Ke 63 Tahun : Unjuk Rasa Mahasiswa di Makassar Jadi Ricuh

Tidak berhenti di situ, pukul 10.55 WITA, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Dr. Mokhmad Ngajib, langsung memimpin upaya negosiasi dengan mahasiswa di dalam asrama untuk menghindari konflik lebih lanjut. Namun, pukul 11.00 WITA, Bapak Kapolrestabes Makassar bernegosiasi dengan 2 (dua) orang yang mengaku sebagai LBH Mahasiswa Papua, namun saat berjalannya negosiasi ke dua orang tersebut diamankan oleh Jatanras Polrestabes Makassar dan dibawa ke Polrestabes Makassar.

Ketegangan kembali memuncak pukul 11.20 WITA ketika 10 mahasiswa yang sebelumnya diamankan oleh aparat dikembalikan ke asrama. Namun, terjadi pelemparan batu ke arah aparat, memaksa pihak keamanan untuk kembali menggunakan gas air mata. Pukul 11.25 WITA, Kapolrestabes kembali mengimbau agar mahasiswa tetap berada di dalam asrama dan menjaga keamanan bersama sesuai kesepakatan.

Aksi unjuk rasa ini menciptakan suasana panas di Makassar, namun pihak kepolisian menegaskan komitmennya untuk menenangkan situasi dan mengedepankan dialog damai guna mencegah kericuhan lebih lanjut. Hingga kini, masyarakat berharap langkah mediasi dapat segera meredakan ketegangan di lokasi.

(Ahmad)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.